Penunjukan Luis Manuel Blanco menjadi pelatih timnas Indonesia,
berbuntut panjang. Beberapa anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI,
ternyata belum mengetahui proses penunjukan pelatih asal Argentina
tersebut.
Salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy, mengatakan,
ia sama sekali tidak mengetahui maksud didatangkannya Blanco menjadi
pelatih timnas Indonesia. Bob Hippy juga mengaku belum bertemu dengan
Blanco untuk membahas teknis pengelolaan timnas.
“Saya tidak tahu bagaimana posisi si Blanco itu di PSSI dan timnas.
Saya belum bertemu dengan dia. Pertanyaannya adalah, mau ditaruh di
posisi mana pelatih ini?" ujar Bob Hippy saat dihubungi Kamis (7/2/2013).
Bob Hippy mengakui bahwa sebelumnya memang ada pembicaraan tentang
upaya peningkatan prestasi sepakbola di Indonesia, antara Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Argentina. Namun menurut Bob,
saat itu tidak ada pembahasan mengenai penunjukan Luis Manuel Blanco
sebagai pelatih timnas.
“Kami tidak pernah menerima surat dari federasi sepakbola Argentina.
Kalau mau tunjuk pelatih, harus ada prosedurnya. Tapi ini hanya sepihak
saja,” ujarnya.
Bob Hippy mengatakan bahwa penunjukan Luis Manuel Blanco sebagai
pelatih timnas Indonesia, oleh Djohar Arifin Husin, adalah keputusan
sepihak. Pasalnya kata Bob Hippy, di dalam statuta PSSI pasal 37,
dijelaskan bahwa Komite Eksekutif memiliki salah satu kekuasaan, di
antaranya menunjuk pelatih untuk tim nasional dan staf teknis lainnya.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengakui bahwa
memang belum ada pembicaraan kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI tentang
penunjukan Luis Manuel Blanco. Tetapi menurutnya hal itu sudah menjadi
urusannya sebagai Ketua Umum PSSI. “Untuk pembicaraan di Komite
Eksekutif PSSI itu urusan kami,” jelasnya.(dg)