PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin menetapkan empat wakilnya di
Komite Bersama (Joint Commitee) yang salah satu tugasnya adalah
menyiapkan agenda Kongres PSSI pertengahan September nanti.
"Memang
benar, empat wakil dari PSSI untuk Joint Committe sudah ditentukan,"
kata Direktur Legal PSSI, Finanta Rudy di Kantor PSSI Senayan, Jakarta,
Jumat.
Empat wakil PSSI yang akan bergabung dengan perwakilan
dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) itu adalah Todung
Mulya Lubis, Saleh Ismail Mukadar, Catur Agus Saptono dan Widjajanto.
Menurut
dia, empat wakil terpilih ini dinilai telah sesuai dengan kebutuhan dan
penetapannya melalui Rapat Komite Eksekutif PSSI. Wakil PSSI ini
berasal dari beberapa disiplin mulai dari kompetisi hingga praktisi
hukum.
"Saya sebagai tim pendukung saja. Pak Catur lebih paham
masalah hukum sepak bola," kata pria yang juga berprofesi sebagai
penasihat hukum itu.
Finanta mengaku, dengan ditetapkan wakil
PSSI di Komite Bersama diharapkan bisa secepatnya berkerja dengan
harapan permasalahan yang terjadi di persepakbolaan nasional bisa
secepatnya selesai.
Wakil PSSI ini selanjutnya akan bergabung
dengan empat wakil dari KPSI yaitu Djoko Driyono (PT Liga Indonesia),
Djamal Aziz, Hinca Panjaitan dan Togar Manahan Nero.
Joint
Committe atau Komite Bersama ini muncul setelah terjadi kesepakatan
antara PSSI Djohar Arifin Husin dan KPSI yang dimotori oleh La Nyalla
Matalitti. Kesepakatan itu sendiri dilakukan di hadapan Tim Task Force
AFC yang di dalamnya juga terdapat perwakilan FIFA.
Komite ini
bertugas menyiapkan agenda yang akan dibawa ke Kongres PSSI medio
September nanti. Adapun salah satu agenda dalam kongres itu adalah
perubahan statuta dan penyatuan liga antara Indonesia Super League (ISL)
dan Indonesia Premier League (IPL).
Dengan munculnya Joint
Committe ini maka ancaman sanksi bagi Indonesia oleh FIFA terkait dengan
keberadaan dua kompetisi batal. Sebelumnya, batas akhir yang diberikan
FIFA untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah 15 Juni.