ketika seluruh pemain, wartawan, Panpel dan seluruh aparat berada di
tengah lapangan sambil menunggu aparat mengamankan para pemain Persija
keluar menuju kamar ganti, tiba-tiba terdengar suara tembakan
berkali-kali dan asap bertebaran memenuhi hampir seluruh tribun
liverpool, sontak Ricardo Salampessy menangis terisak.
Pemain bernomor punggung 4 tersebut berjalan menuju seorang aparat yang memegang senjata gas air mata dan meminta aparat tersebut menghentikan tembakannya,”Bos, diatas itu kita punya saudara-saudara semua itu, banyak anak kecil diatas, tolong jangan ditembak,” minta Ricardo sambil terisak tangis, sang penembak pun menghentikan aksinya, Ricardo membalikkan badannya dan melihat banyaknya penonton yang jatuh dan terinjak-injak membuatnya semkin sedih,”Kakak, saya tidak kuat lihat keadaan ini, saya khawatir anak-anak kecil diatas sana,” ujarnya . Ricardo pun terduduk lemas sambil menutup wajahnya yang berlinang air mata, ia akhirnya terkulai dan terlihat sangat amat sedih dengan kondisi saat itu, dirinya tak dapattt berkata-kata saat kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas datang dan menenangkan dirinya. (bom/bom/l03)
Pemain bernomor punggung 4 tersebut berjalan menuju seorang aparat yang memegang senjata gas air mata dan meminta aparat tersebut menghentikan tembakannya,”Bos, diatas itu kita punya saudara-saudara semua itu, banyak anak kecil diatas, tolong jangan ditembak,” minta Ricardo sambil terisak tangis, sang penembak pun menghentikan aksinya, Ricardo membalikkan badannya dan melihat banyaknya penonton yang jatuh dan terinjak-injak membuatnya semkin sedih,”Kakak, saya tidak kuat lihat keadaan ini, saya khawatir anak-anak kecil diatas sana,” ujarnya . Ricardo pun terduduk lemas sambil menutup wajahnya yang berlinang air mata, ia akhirnya terkulai dan terlihat sangat amat sedih dengan kondisi saat itu, dirinya tak dapattt berkata-kata saat kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas datang dan menenangkan dirinya. (bom/bom/l03)