Kabar tak sedap menghampiri tim nasional Ghana. Para punggawa The Black Stars diduga menggunakan ilmu hitam untuk bersaing dengan sesama rekan setim.
Isu tersebut dihembuskan oleh pelatih timnas Ghana sendiri, Goran Stevanovic. Pelatih berkebangsaan Serbia itu menyampaikannya kepada Komite Eksekutif Asosiasi Sepakbola Ghana (GFA), dalam laporan tentang kegagalan di Piala Afrika 2012.
“Kami semua butuh bantuan untuk mengubah mental sejumlah pemain yang menggunakan ilmu hitam, yang menghancurkan mereka sendiri. Kami juga ingin menanamkan disiplin dan menghormati satu sama lain,” ujar Stevanovic seperti dikutip dari BBC Sport, Senin 5 Maret 2012.
Pada pentas Piala Afrika, awal Februari lalu, Ghana gagal meraih gelar juara usai disingkirkan Zambia di semifinal. Bahkan di laga perebutan podium tiga, Andre Ayew dan kawan-kawan tumbang oleh tim kuda hitam, Mali.
Kegagalan itu lah yang memunculkan rumor perpecahan di kubu timnas Ghana. Stevanovic pun menuturkannya melalui laporan tersebut. Tapi, ia tidak menyebutkan nama-nama pemain yang terlibat konflik.
“Setelah kalah dari Zambia, muncul tuduhan macam-macam di antara para pemain. Dengan adanya masalah ini, saya mendapat pelajaran berharga dari sepakbola Afrika dan juga tentang tingkah laku para pemain Ghana, baik di dalam dan luar lapangan,” paparnya.
Pengakuan mengejutkan juga dilontarkan mantan pemain timnas Ghana, Sarfo Gyami. “Ini selalu terjadi. Tapi, pemain harus menggunakan ilmu itu untuk melindungi mereka dan biasanya untuk keberuntungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden GFA, Kwesi Nyantakyi mengamini adanya perpecahan di skuad timnas. “Selama kompetisi, kami mengamati bahwa sejumlah pemain berlaga demi ambisi pribadi, yang justru merugikan tim,” tegasnya.
Isu tersebut dihembuskan oleh pelatih timnas Ghana sendiri, Goran Stevanovic. Pelatih berkebangsaan Serbia itu menyampaikannya kepada Komite Eksekutif Asosiasi Sepakbola Ghana (GFA), dalam laporan tentang kegagalan di Piala Afrika 2012.
“Kami semua butuh bantuan untuk mengubah mental sejumlah pemain yang menggunakan ilmu hitam, yang menghancurkan mereka sendiri. Kami juga ingin menanamkan disiplin dan menghormati satu sama lain,” ujar Stevanovic seperti dikutip dari BBC Sport, Senin 5 Maret 2012.
Pada pentas Piala Afrika, awal Februari lalu, Ghana gagal meraih gelar juara usai disingkirkan Zambia di semifinal. Bahkan di laga perebutan podium tiga, Andre Ayew dan kawan-kawan tumbang oleh tim kuda hitam, Mali.
Kegagalan itu lah yang memunculkan rumor perpecahan di kubu timnas Ghana. Stevanovic pun menuturkannya melalui laporan tersebut. Tapi, ia tidak menyebutkan nama-nama pemain yang terlibat konflik.
“Setelah kalah dari Zambia, muncul tuduhan macam-macam di antara para pemain. Dengan adanya masalah ini, saya mendapat pelajaran berharga dari sepakbola Afrika dan juga tentang tingkah laku para pemain Ghana, baik di dalam dan luar lapangan,” paparnya.
Pengakuan mengejutkan juga dilontarkan mantan pemain timnas Ghana, Sarfo Gyami. “Ini selalu terjadi. Tapi, pemain harus menggunakan ilmu itu untuk melindungi mereka dan biasanya untuk keberuntungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden GFA, Kwesi Nyantakyi mengamini adanya perpecahan di skuad timnas. “Selama kompetisi, kami mengamati bahwa sejumlah pemain berlaga demi ambisi pribadi, yang justru merugikan tim,” tegasnya.