Konfederasi sepak bola Asia, AFC, akhirnya memberikan tenggat waktu lebih kepada pengurus PSSI untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di internal mereka. Keputusan AFC ini tentu saja sedikit memperpanjang nafas Indonesia agar tidak mendapatkan sanksi dari induk sepak bola dunia, FIFA.
Kepastian tersebut disampaikan oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin, melalui pesan singkat , Jumat (23/3). "Masalah perpanjangan waktu bagi Indonesia ini akan menjadi rekomendasi AFC kepada komite Asosiasi FIFA," tulisnya.
Remomendasi dari AFC itu muncul setelah permasalahan Indonesia dibahas dalam rapat Exco AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin. Dari hasil diskusi, AFC akhirnya berani mengambil langkah untuk meminta FIFA memberikan perpanjangan waktu penyelesaian konflik.
"Rapat komite asosiasi FIFA akan digelar 26 Maret. Rekomendasi itu akan didiskusikan dalam rapat komite Asosiasi," lanjutnya.
Pernyataan Djohar ini juga tertera dalam situs resmi AFC. Dimana, dijelaskan bahwa rapat komite Exco AFC juga sempat membicarakan situasi yang terjadi di PSSI. Dan, masalah yang menyebabkan sepak bola Indonesia bergejolak tersebut juga menjadi perhatian besar dari AFC.
Jika rekomendasi dari AFC itu disepakati oleh FIFA, maka kemungkinan sanksi yang sebelumnya membayangi Indonesia bisa mundur. Tapi, tentu saja PSSI harus bisa melakukan langkah yang lebih positif dalam menyelesaikan permasalahan internalnya.
Jika tidak diterima oleh komite asosiasi FIFA, kemungkinan terberatnya memang sanksi. Itu seperti yang pernah dijelaskan melalui surat FIFA kepada PSSI pada Januari silam. Jika tak bisa melakukan rekonsiliasi, maka sanksi besar kemungkinan didapat.
Melihat langkah AFC ini, ketua PSSI versi KPSI, La Nyalla Mattalitti langsung angkat bicara. Pihaknya menganggap langkah AFC malah memberikan jalan agar PSSI versi dia bisa terus melakukan gugatan dan tak perlu terburu-buru diberi sanksi.
Pihaknya pun akan segera menyerahkan hasil KLB kepada FIFA. Namun, itu tidak bisa cepat dilakukan karena masih menunggu hasil verifikasi yang dilakukan oleh KONI terhadap anggota-anggota yang mengikuti KLB tersebut.
"Ini AFC memberikan jalan bagi PSSI versi KLB. Karena itu FIFA tidak langsung memberikan surat menolak hasil KLB. Karena mereka mempertimbangkan kebasahan anggota yang turut KLB," kilahnya. (aam/ko)
Kepastian tersebut disampaikan oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin, melalui pesan singkat , Jumat (23/3). "Masalah perpanjangan waktu bagi Indonesia ini akan menjadi rekomendasi AFC kepada komite Asosiasi FIFA," tulisnya.
Remomendasi dari AFC itu muncul setelah permasalahan Indonesia dibahas dalam rapat Exco AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin. Dari hasil diskusi, AFC akhirnya berani mengambil langkah untuk meminta FIFA memberikan perpanjangan waktu penyelesaian konflik.
"Rapat komite asosiasi FIFA akan digelar 26 Maret. Rekomendasi itu akan didiskusikan dalam rapat komite Asosiasi," lanjutnya.
Pernyataan Djohar ini juga tertera dalam situs resmi AFC. Dimana, dijelaskan bahwa rapat komite Exco AFC juga sempat membicarakan situasi yang terjadi di PSSI. Dan, masalah yang menyebabkan sepak bola Indonesia bergejolak tersebut juga menjadi perhatian besar dari AFC.
Jika rekomendasi dari AFC itu disepakati oleh FIFA, maka kemungkinan sanksi yang sebelumnya membayangi Indonesia bisa mundur. Tapi, tentu saja PSSI harus bisa melakukan langkah yang lebih positif dalam menyelesaikan permasalahan internalnya.
Jika tidak diterima oleh komite asosiasi FIFA, kemungkinan terberatnya memang sanksi. Itu seperti yang pernah dijelaskan melalui surat FIFA kepada PSSI pada Januari silam. Jika tak bisa melakukan rekonsiliasi, maka sanksi besar kemungkinan didapat.
Melihat langkah AFC ini, ketua PSSI versi KPSI, La Nyalla Mattalitti langsung angkat bicara. Pihaknya menganggap langkah AFC malah memberikan jalan agar PSSI versi dia bisa terus melakukan gugatan dan tak perlu terburu-buru diberi sanksi.
Pihaknya pun akan segera menyerahkan hasil KLB kepada FIFA. Namun, itu tidak bisa cepat dilakukan karena masih menunggu hasil verifikasi yang dilakukan oleh KONI terhadap anggota-anggota yang mengikuti KLB tersebut.
"Ini AFC memberikan jalan bagi PSSI versi KLB. Karena itu FIFA tidak langsung memberikan surat menolak hasil KLB. Karena mereka mempertimbangkan kebasahan anggota yang turut KLB," kilahnya. (aam/ko)