Tim Nasional (Timnas) U-21 Indonesia hampir saja kalah di pertandingan kedua lawan Singapura di Hassanal Bolkiah Trophy, Minggu (26/2/2012). Beruntung, gol Nurmufid Fastabiqul Khoirot menghindarkan Timnas Garuda Muda atas kekalahan. Berkat gol bek muda Persebaya ini, Indonesia akhirnya bermain imbang 1-1.
Timnas U-21 Indonesia sudah bermain menyerang sejak pluit tanda pertandingan dimulai dibunyikan. Peluang pertama datang dari Andik, tapi tendangannya masih bisa diamankan kiper Syazwan Buhari. Setelah itu, anak-anak Indonesia terus menyerang, namun hingga menit ke-10 babak pertama, belum ada gol yang tercipta.
Justru gawang Muhammad Ridwan haris jebol di menit ke-11. Memanfaatkan kesalahan bek Timnas U-21 dalam mengantisipasi tendangan bebas, sepakan gelandang serang Singapura, Mohammad Faris yang berdiri bebas mendatar di jala Timnas. Kiper Ridwan sendiri hanya melongo melihatnya.
Setelah gol ini, permainan Indonesia sempat menurun, namun tendangan jarak jauh Andik di menit ke-20 menyulut semangat juang anak-anak Indonesia. Sayang bola kembali ditangkap kiper Syazwan Buhari. Masuk menit ke-25, Syazwan kembali melakukan penyelamatan gemilang saat mengamankan tendangan bebas Syaiful Indra Cahya.
Gempuran Indonesia belum terhenti. Peluang demi peluang didapat anak asuh Widodo C Putra. Tapi selalu gagal di tangan kiper 19 tahun itu. Termasuk saat Yosua Pahabol melepaskan tendangan keras terarah. Tapi lagi-lagi bola bisa diamankan Syazwan.
Syazwan kebali melakukan penyelamatan gemilang saat terjadi kemelut di depan gawangnya pada menit ke-44. Tendangan Andik mampu ia tepis. Bola muntah yang dua kali disontek Miko Ardiyanto juga dapat ia gagalkan. Alhasil skor 0-1 untuk Singapura bertahan hingga turun minum.
Masuk babak kedua, Indonesia masih mendominasi jalannya pertandingan. Namun anak asuh Widodo C Putra terlalu sering melakukan salah umpan. Aliran bola dari lini tengah dan depan juga sering terputus. Sehingga peluang yang mereka dapat tak bisa dimaksimalkan.
Hingga menit ke-55, pertahanan Singapura masih sukar ditembus. Kecepatan anak-anak Indonesia selalu dapat dipatahkan anak buah Robin Pradhan Chitrakar ini. Pada menit ke-60, sebuah kerugian harus dialami Singapura saat Mohammad Faris Ramli harus ditandu keluar karena cedera.
Sebenarnya, Indonesia sangat mendominasi pertandingan. Sedangkan Singapura lebih banyak menunggu dengan menumpuk sembilan pemain di daerahnya. Tapi Indonesia sering terburu-buru dalam penyelesaian akhir. Sehingga peluang yang didapat tak mampu dimaksimalkan menjadi gol.
Keasyikan menyerang membuat Indonesia sering terlambat untuk bertahan. Akibatnya, serangan balik Singapura sering kali membuat Indonesia kelabakan. Salah staunya di menit ke-72 saat terjadi kemelut di depan gawang Indonesia.
Kala itu salah seorang melepaskan tendangan ke arah gawang. Kiper Muhammad Ridwan sudah keluar dari sarangnya. Beruntung bola masih mampu dibendung Nurmufid Fastabiqul Khoirot. Sebuah peluang didapat Indonesia lewat tendangan Andik menit ke-76, sayang bola masih melebar.
Selang semenit, giliran Kurniawan yang mendapat peluang. Tapi tandukannya masih menyamping. Indonesia akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat Fasta, sapaan Nurmufid Fastabiqul Khoirot di menit ke-83. Eksekusi tendangan bebas pemain muda Persebaya ini, menerobos pagar hidup sebelum akhirnya mendarat di jala Singapura.
Kali ini kiper Syazwan Buhari tak mampu menghentikan tendangan keras pemain jebolan tim internal PSSI Surabaya, Surabaya FC ini. Menjelang pertandingan usai, Indonesia terus menekan pertahanan Singapura. Andik cs seperti tidak memberikan ruang bagi lawan untuk menyerang. Tapi hingga wasit Tuy Vichika asal Kamboja meniup pluit panjang, skor masih imbang 1-1.
Timnas U-21 Indonesia sudah bermain menyerang sejak pluit tanda pertandingan dimulai dibunyikan. Peluang pertama datang dari Andik, tapi tendangannya masih bisa diamankan kiper Syazwan Buhari. Setelah itu, anak-anak Indonesia terus menyerang, namun hingga menit ke-10 babak pertama, belum ada gol yang tercipta.
Justru gawang Muhammad Ridwan haris jebol di menit ke-11. Memanfaatkan kesalahan bek Timnas U-21 dalam mengantisipasi tendangan bebas, sepakan gelandang serang Singapura, Mohammad Faris yang berdiri bebas mendatar di jala Timnas. Kiper Ridwan sendiri hanya melongo melihatnya.
Setelah gol ini, permainan Indonesia sempat menurun, namun tendangan jarak jauh Andik di menit ke-20 menyulut semangat juang anak-anak Indonesia. Sayang bola kembali ditangkap kiper Syazwan Buhari. Masuk menit ke-25, Syazwan kembali melakukan penyelamatan gemilang saat mengamankan tendangan bebas Syaiful Indra Cahya.
Gempuran Indonesia belum terhenti. Peluang demi peluang didapat anak asuh Widodo C Putra. Tapi selalu gagal di tangan kiper 19 tahun itu. Termasuk saat Yosua Pahabol melepaskan tendangan keras terarah. Tapi lagi-lagi bola bisa diamankan Syazwan.
Syazwan kebali melakukan penyelamatan gemilang saat terjadi kemelut di depan gawangnya pada menit ke-44. Tendangan Andik mampu ia tepis. Bola muntah yang dua kali disontek Miko Ardiyanto juga dapat ia gagalkan. Alhasil skor 0-1 untuk Singapura bertahan hingga turun minum.
Masuk babak kedua, Indonesia masih mendominasi jalannya pertandingan. Namun anak asuh Widodo C Putra terlalu sering melakukan salah umpan. Aliran bola dari lini tengah dan depan juga sering terputus. Sehingga peluang yang mereka dapat tak bisa dimaksimalkan.
Hingga menit ke-55, pertahanan Singapura masih sukar ditembus. Kecepatan anak-anak Indonesia selalu dapat dipatahkan anak buah Robin Pradhan Chitrakar ini. Pada menit ke-60, sebuah kerugian harus dialami Singapura saat Mohammad Faris Ramli harus ditandu keluar karena cedera.
Sebenarnya, Indonesia sangat mendominasi pertandingan. Sedangkan Singapura lebih banyak menunggu dengan menumpuk sembilan pemain di daerahnya. Tapi Indonesia sering terburu-buru dalam penyelesaian akhir. Sehingga peluang yang didapat tak mampu dimaksimalkan menjadi gol.
Keasyikan menyerang membuat Indonesia sering terlambat untuk bertahan. Akibatnya, serangan balik Singapura sering kali membuat Indonesia kelabakan. Salah staunya di menit ke-72 saat terjadi kemelut di depan gawang Indonesia.
Kala itu salah seorang melepaskan tendangan ke arah gawang. Kiper Muhammad Ridwan sudah keluar dari sarangnya. Beruntung bola masih mampu dibendung Nurmufid Fastabiqul Khoirot. Sebuah peluang didapat Indonesia lewat tendangan Andik menit ke-76, sayang bola masih melebar.
Selang semenit, giliran Kurniawan yang mendapat peluang. Tapi tandukannya masih menyamping. Indonesia akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat Fasta, sapaan Nurmufid Fastabiqul Khoirot di menit ke-83. Eksekusi tendangan bebas pemain muda Persebaya ini, menerobos pagar hidup sebelum akhirnya mendarat di jala Singapura.
Kali ini kiper Syazwan Buhari tak mampu menghentikan tendangan keras pemain jebolan tim internal PSSI Surabaya, Surabaya FC ini. Menjelang pertandingan usai, Indonesia terus menekan pertahanan Singapura. Andik cs seperti tidak memberikan ruang bagi lawan untuk menyerang. Tapi hingga wasit Tuy Vichika asal Kamboja meniup pluit panjang, skor masih imbang 1-1.