Manajemen Lion Air sudah mendengar informasi adanya kasus pelecehan seksual yang dialami salah satu pramugarinya. Namun manajemen belum bisa menentukan langkah apa yang akan diambil karena korban hingga kini belum melaporkan kasusnya secara resmi ke Lion Air.
"Kalau informasi dari teman-temannya kita sudah dengar. Tapi yang bersangkutan sendiri belum ada datang ke kita. Jadi kita masih tunggu penyelidikan polisi saja," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait saat dihubungi Senin (27/2/2012).
Menurut Edward, sebenarnya kasus ini adalah kasus pribadi pegawainya. Manajemen sebenarnya tidak juga bisa ikut campur dalam menangani kasus sang pramugari. Jika kasus ini berkaitan dengan kinerja pramugasi tersebut, manajemen baru bisa masuk ke dalamnya.
"Kami menempatkan persoalan itu pada porsinya. Itu kan hal pribadi. Kalau dia bilang nanti ini urusan pribadi saya, kita bisa apa," ujarnya.
Namun meski begitu, manajemen akan melihat seperti apa kasus yang dialami pramugarinya tersebut dari sisi penyidikan kepolisian. Manajemen tak mau bertindak gegabah memberikan pembelaan atau menilai kasus tersebut secara pribadi.
"Kita pelajari dulu dari hasil penyidikan polisi. Kalau pegawai minta, kita lihat persoalannya gimana. Kita kan nggak tahu persis kejadian di tempat bagaimana," ungkapnya.
Edward menjelaskan, bila pramugari tersebut melanggar peraturan kerja atau aturan lainnya terkait kasus pelecehan tersebut, manajemen baru bisa bertindak. "Kita melihat yang bersangkutan kaitannya dengan kerjaan. Kalau kerjanya bagus, kita nggak punya hak untuk mencampuri wilayah pribadinya," imbuhnya.
Sebelumnya, pemain bola Sriwijaya FC Hilton Moreira ditangkap Polres Tangerang Kota, Minggu (26/2), pukul 20.00 WIB. Hilton ditangkap karena kasus pelecehan seksual yang dilaporkan pramugari.
Pramugari Lion Air tersebut dilecehkan Hilton saat berada di tempat tinggalnya di Apartemen The Colour, Modernland, Cikokol, Kota Tangerang. Saat peristiwa terjadi Rabu (22/2) korban sedang sakit. Korban didatangi ketiga temannya dan 3 warga asing, salah satunya Hilton. Dalam kondisi sakit, korban nyaris diperkosa. Pramugari tersebut lantas melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Kalau informasi dari teman-temannya kita sudah dengar. Tapi yang bersangkutan sendiri belum ada datang ke kita. Jadi kita masih tunggu penyelidikan polisi saja," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait saat dihubungi Senin (27/2/2012).
Menurut Edward, sebenarnya kasus ini adalah kasus pribadi pegawainya. Manajemen sebenarnya tidak juga bisa ikut campur dalam menangani kasus sang pramugari. Jika kasus ini berkaitan dengan kinerja pramugasi tersebut, manajemen baru bisa masuk ke dalamnya.
"Kami menempatkan persoalan itu pada porsinya. Itu kan hal pribadi. Kalau dia bilang nanti ini urusan pribadi saya, kita bisa apa," ujarnya.
Namun meski begitu, manajemen akan melihat seperti apa kasus yang dialami pramugarinya tersebut dari sisi penyidikan kepolisian. Manajemen tak mau bertindak gegabah memberikan pembelaan atau menilai kasus tersebut secara pribadi.
"Kita pelajari dulu dari hasil penyidikan polisi. Kalau pegawai minta, kita lihat persoalannya gimana. Kita kan nggak tahu persis kejadian di tempat bagaimana," ungkapnya.
Edward menjelaskan, bila pramugari tersebut melanggar peraturan kerja atau aturan lainnya terkait kasus pelecehan tersebut, manajemen baru bisa bertindak. "Kita melihat yang bersangkutan kaitannya dengan kerjaan. Kalau kerjanya bagus, kita nggak punya hak untuk mencampuri wilayah pribadinya," imbuhnya.
Sebelumnya, pemain bola Sriwijaya FC Hilton Moreira ditangkap Polres Tangerang Kota, Minggu (26/2), pukul 20.00 WIB. Hilton ditangkap karena kasus pelecehan seksual yang dilaporkan pramugari.
Pramugari Lion Air tersebut dilecehkan Hilton saat berada di tempat tinggalnya di Apartemen The Colour, Modernland, Cikokol, Kota Tangerang. Saat peristiwa terjadi Rabu (22/2) korban sedang sakit. Korban didatangi ketiga temannya dan 3 warga asing, salah satunya Hilton. Dalam kondisi sakit, korban nyaris diperkosa. Pramugari tersebut lantas melaporkan kejadian ini ke polisi.