Pemain berdarah Belanda itu saat ini menjadi pemain naturalisasi terakhir yang berada didalam skuad tim nasional Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games XVII November mendatang.
Kedatangan pemain berusia 21 tahun itu mampu mengisi kekurangan stok pemain belakang yang dialami oleh pelatih ‘Garuda Muda’, Rahmad Darmawan. RD, sapaan Rahmad, juga tidak segan untuk memuji anak asuhnya itu.
Rahmad mengungkapkan komunikasi pemain yang menimba ilmu di klub Belanda, Go Ahead Eagles, itu cukup cair dengan seluruh tim. Sekarang, Diego pun mengaku hubungan timnas U-23 saat ini bak satu keluarga besar.
“Kami berlatih bersama sudah tiga bulan, satu hari dua kali, dan kami tinggal dalam satu hotel bersama, tentu saja kami menjadi dekat,” ujar Diego usai sesi latihan .
“Kami tertawa bersama, kami saling mengerjai dan bercanda, kami sudah seperti satu keluarga besar,” ungkap pemain berusia 180 cm itu sambil menyeringai.
Ketika ditanya siapakah pemain yang dianggapnya paling dekat, Diego dengan cepat menjawab “Zulham (Zamrun, sambil tertawa)! Kami tinggal satu kamar dan kami sering bercanda,” paparnya.
Dalam beberapa kali uji coba, RD mencoba Diego di posisi bek kiri maupun bek tengah, kemampuannya menjalani peran ganda ini cukup membantu sang pelatih mengatasi kekurangan stok pemain belakang.
Indonesia sendiri akan menjalani partai pertama 9 November mendatang melawan Kamboja.
‘Garuda Muda’ tergabung dalam grup maut, bersama juara bertahan Malaysia, Thailand, Singapura dan Kamboja pada grup A.