Pemerintah Kota Banda Aceh berencana mengarak para pemain Persiraja yang sukses membawa klub tersebut meraih juara dua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011.
"Kami berencana mengarak para pemain keliling kota setelah membawa Persiraja juara dua Divisi Utama sekaligus lolos ke liga super," kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin di Banda Aceh, Kamis.
Mawardy yang juga Ketua Umum Persiraja mengatakan, penyambutan dan arakan digelar Minggu 29 Mei 2011 dan diperkirakan melibatkan puluhan kendaraan bermotor.
Selain itu, ia juga mengajak para pendukung Persiraja mengikuti arakan keliling kota tersebut. Pemerintah kota akan menyediakan kendaraan kalau ada suporter yang ingin ikut pawai tersebut.
Menurut dia, arakan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada mereka karena mampu memberikan prestasi kepada klub milik pemerintah Kota Banda Aceh tersebut.
Prestasi yang diberikan pemain Persiraja melebihi apa yang ditargetkan. Sebab, mereka hanya diberi beban mempertahankan Persiraja tetap berkompetisi di Divisi Utama.
"Hanya itu target. Sebab, kita tahu kemampuan finansial. Apalagi Pemko Banda Aceh hanya mampu menganggarkan Rp3 miliar untuk Persiraja dari kebutuhan Rp10 miliar di musim 2010/2011," katanya.
Persiraja Banda Aceh gagal menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia setelah dikalahkan Persiba Bantul 0-1 pada laga final di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/5) malam.
"Kami berencana mengarak para pemain keliling kota setelah membawa Persiraja juara dua Divisi Utama sekaligus lolos ke liga super," kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin di Banda Aceh, Kamis.
Mawardy yang juga Ketua Umum Persiraja mengatakan, penyambutan dan arakan digelar Minggu 29 Mei 2011 dan diperkirakan melibatkan puluhan kendaraan bermotor.
Selain itu, ia juga mengajak para pendukung Persiraja mengikuti arakan keliling kota tersebut. Pemerintah kota akan menyediakan kendaraan kalau ada suporter yang ingin ikut pawai tersebut.
Menurut dia, arakan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada mereka karena mampu memberikan prestasi kepada klub milik pemerintah Kota Banda Aceh tersebut.
Prestasi yang diberikan pemain Persiraja melebihi apa yang ditargetkan. Sebab, mereka hanya diberi beban mempertahankan Persiraja tetap berkompetisi di Divisi Utama.
"Hanya itu target. Sebab, kita tahu kemampuan finansial. Apalagi Pemko Banda Aceh hanya mampu menganggarkan Rp3 miliar untuk Persiraja dari kebutuhan Rp10 miliar di musim 2010/2011," katanya.
Persiraja Banda Aceh gagal menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia setelah dikalahkan Persiba Bantul 0-1 pada laga final di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/5) malam.
