Gagalnya kongres pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia periode 2011-2014 yang dilangsungkan di Hotel Sultan, Jakarta, 20 Mei 2011 lalu, mengundang kecaman dan reaksi keras dari berbagai kalang. Bukan tanpa alasan, pasalnya kegagalan tersebut memicu terjadinya hukuman bahkan kemungkinan pembekuan PSSI oleh federasi sepak bola tertinggi dunia, FIFA.
Berbagai elemen kelompok supporter yang ada di Indonesia pun mulai bereaksi dan mengancam akan melakukan demo besar-besaran jika FIFA sampai membekukan PSSI, dan mengakibatkan timnas serta klub Indonesia tidak bisa tampil diajang internasional.
Selain supporter Persib Bandung, Bobotoh-Viking, dan pendukung fanatik Persija, The Jak Mania. Supporter ‘Mutiara Hitam’ Persipura Mania juga berencana akan melakukan aksi turun ke jalan jika PSSI terkena sanksi FIFA.
“Jika nantinya FIFA membekukan PSSI yang mengakibatkan Persipura tidak bisa berlaga dibabak perempat final Asian Football Confederation (AFC), September mendatang. Maka kami akan melakukan demo damai ke kantor PSSI Papua,” kata Koordinator Persipura Mania, Irawan di Jayapura, Sabtu, 29 Mei 2011.
Tidak hanya akan menduduki kantor PSSI Papua, Persipura Mania juga berencana berangkat ke Jakarta dan bergabung dengan supporter lain untuk melakukan aksi yang sama di kantor PSSI pusat. Apa yang direncakan kelompok supporter ini bukan karena ada kepentingan tertentu. Namun karena mereka prihatin dengan nasib sepak bola Indonesia serta klub-klub yang ada di Tanah Air.
“Saya sudah bicarakan hal ini dengan teman-teman. Kami dengar sudah ada beberapa kelompok supporter yang siapa melakukan aksi yang sama di sana Jakarta. Nanti kami akan kirim utusan ke sana untuk ikut bergabung dengan teman-teman disana. Namun kami akan melihat situasi dan perkembangan terakhir keputusan apa yang akan diambil FIFA,” ujar Irawan.
Wajar jika pendukung fanatik ‘Mutiara Hitam’ ini cemas dengan kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan FIFA kepada PSSI. Karena jika hal itu sampai terjadi, maka selain tidak bisa tampil dibabak perempat final AFC musim ini. Boaz Solossa dkk juga dipastikan tidak akan berlaga diajang AFC musim depan.
“Kemungkinan besar Persipura akan keluar sebagai juara ISL musim ini dan mendapat jatah tiket LCA musim depan. Sayang jika mereka tidak bisa tampil karena hukuman yang jatuhkan kepada PSSI. Padahal musim ini mereka sudah membuktikan kemampuannya diajang AFC,” ucapnya.
Mereka juga kecawa dan mengecam sikap Gerakan 78 yang mekasakan kehendak memasukkan George Toisutta dan Arifin Panigoro kedalam bursa pencalonan Ketua Umum PSSI yang mengakibatkannya kekisruhan dan batalnya kongres pemilihan lalu.
Persipura Mania menggap Agenda kongres saat itu sudah jelas. yakni pemilihan ketua, wakil ketua dan komite eksekutif. Namun yang dituntut G78 adalah bagaimana agar dua orang tadi masuk calon. Padahal sebelumnya FIFA telah melarang pencalonan Nurdin Halid, Nirwan Bakri, Arfin Panigoro dan juga George Toistuta.
“Dengan ditolaknya pencalonan Arifin Panigoro dan George Toisutta oleh FIFA beberapa waktu lalu sebenarnya tidak ada lagi celah bagi mereka yang menamakan diri G78 untuk memaksa mencalonkan keduanya. Mereka harusnya legowo menerima keputusan itu. Jangan karena ada kepentingan tertentu sehingga bersikeras memaksakan kehendak. Akhirnya kita juga yang rugi,” tandas Irawan.
Tidak hanya itu, pendukung setia Persipura ini mempertanyakan sikap Sekum PSSI Papua, Usman Fakaubun yang memilih bergabung dengan G78. Bagi mereka apa yang dilakukan Usman Fakaubun ini bukanlah karena miss komunikasi dengan Ketua Pengprov dan pengurus PSSI Papua, namun ada kesan disengaja.
“Memang sebelum AP-GT dicekal FIFA saat kongres di Pekanbaru lalu, Pengprov PSSI Papua memang mendukung mereka. Namun setelah ditolak FIFA harusnya pak Usman berkoordinasi dengan ketua Pengprov dan pengurus PSSI Papua. Kami rasa beliau terbuai dengan janji AP-GT tentang batuan dan pembangunan fasilitas olahraga bertaraf internasional di Papua,” tuturnya.
Usman Fakubun sendiri saat dipanggil komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) yang membidangi olahraga mengaku, sebelum berangkat dirinya memang tidak melakukan koordinasi kembali dengan pengurus dan ketua Pengprov PSSI Papua pasca ditolaknya GT-AP masuk dalam burasa calon Ketua Umum PSSI oleh FIFA.
“Dia mengatakan bahwa tidak sempat melakukan koordinasi dengan pengurus dan ketua Pengprov karena kondisi yang terjadi saat itu. Jadi anda sendiri bisa menilai keputusan yang diambil oleh Usman Fakaubun. Apakah atas nama organisasi ataukah pribadi,” kata Sekertaris Komisi E DPRP, Kenius Kogoya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Usman Fakaubun, Kamis 26 Mei 2011 lalu.
Sebagai tanda kekesalan mereka, Persipura Mania setuju jika Usman Fakaubun diganti sebagai Sekretaris Umum PSSI Papua. Namun dengan syarat penggantinya haruslah orang yang benar bertujuan untuk memajukan sepak bola, tidak karena kepentingan politik atau golongan tertentu.
“Masih banyak orang yang layak mengisi posisinya. Sudah saatnya ia diganti kami dukung itu. Apalagi dengan situasi seperti ini dia membawa nama Papua dalam kongres PSSI di Jakarta, namun ia tidak mewakili masyarakat Papua,” tegas Irawan. (Arjuna)
Berbagai elemen kelompok supporter yang ada di Indonesia pun mulai bereaksi dan mengancam akan melakukan demo besar-besaran jika FIFA sampai membekukan PSSI, dan mengakibatkan timnas serta klub Indonesia tidak bisa tampil diajang internasional.
Selain supporter Persib Bandung, Bobotoh-Viking, dan pendukung fanatik Persija, The Jak Mania. Supporter ‘Mutiara Hitam’ Persipura Mania juga berencana akan melakukan aksi turun ke jalan jika PSSI terkena sanksi FIFA.
“Jika nantinya FIFA membekukan PSSI yang mengakibatkan Persipura tidak bisa berlaga dibabak perempat final Asian Football Confederation (AFC), September mendatang. Maka kami akan melakukan demo damai ke kantor PSSI Papua,” kata Koordinator Persipura Mania, Irawan di Jayapura, Sabtu, 29 Mei 2011.
Tidak hanya akan menduduki kantor PSSI Papua, Persipura Mania juga berencana berangkat ke Jakarta dan bergabung dengan supporter lain untuk melakukan aksi yang sama di kantor PSSI pusat. Apa yang direncakan kelompok supporter ini bukan karena ada kepentingan tertentu. Namun karena mereka prihatin dengan nasib sepak bola Indonesia serta klub-klub yang ada di Tanah Air.
“Saya sudah bicarakan hal ini dengan teman-teman. Kami dengar sudah ada beberapa kelompok supporter yang siapa melakukan aksi yang sama di sana Jakarta. Nanti kami akan kirim utusan ke sana untuk ikut bergabung dengan teman-teman disana. Namun kami akan melihat situasi dan perkembangan terakhir keputusan apa yang akan diambil FIFA,” ujar Irawan.
Wajar jika pendukung fanatik ‘Mutiara Hitam’ ini cemas dengan kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan FIFA kepada PSSI. Karena jika hal itu sampai terjadi, maka selain tidak bisa tampil dibabak perempat final AFC musim ini. Boaz Solossa dkk juga dipastikan tidak akan berlaga diajang AFC musim depan.
“Kemungkinan besar Persipura akan keluar sebagai juara ISL musim ini dan mendapat jatah tiket LCA musim depan. Sayang jika mereka tidak bisa tampil karena hukuman yang jatuhkan kepada PSSI. Padahal musim ini mereka sudah membuktikan kemampuannya diajang AFC,” ucapnya.
Mereka juga kecawa dan mengecam sikap Gerakan 78 yang mekasakan kehendak memasukkan George Toisutta dan Arifin Panigoro kedalam bursa pencalonan Ketua Umum PSSI yang mengakibatkannya kekisruhan dan batalnya kongres pemilihan lalu.
Persipura Mania menggap Agenda kongres saat itu sudah jelas. yakni pemilihan ketua, wakil ketua dan komite eksekutif. Namun yang dituntut G78 adalah bagaimana agar dua orang tadi masuk calon. Padahal sebelumnya FIFA telah melarang pencalonan Nurdin Halid, Nirwan Bakri, Arfin Panigoro dan juga George Toistuta.
“Dengan ditolaknya pencalonan Arifin Panigoro dan George Toisutta oleh FIFA beberapa waktu lalu sebenarnya tidak ada lagi celah bagi mereka yang menamakan diri G78 untuk memaksa mencalonkan keduanya. Mereka harusnya legowo menerima keputusan itu. Jangan karena ada kepentingan tertentu sehingga bersikeras memaksakan kehendak. Akhirnya kita juga yang rugi,” tandas Irawan.
Tidak hanya itu, pendukung setia Persipura ini mempertanyakan sikap Sekum PSSI Papua, Usman Fakaubun yang memilih bergabung dengan G78. Bagi mereka apa yang dilakukan Usman Fakaubun ini bukanlah karena miss komunikasi dengan Ketua Pengprov dan pengurus PSSI Papua, namun ada kesan disengaja.
“Memang sebelum AP-GT dicekal FIFA saat kongres di Pekanbaru lalu, Pengprov PSSI Papua memang mendukung mereka. Namun setelah ditolak FIFA harusnya pak Usman berkoordinasi dengan ketua Pengprov dan pengurus PSSI Papua. Kami rasa beliau terbuai dengan janji AP-GT tentang batuan dan pembangunan fasilitas olahraga bertaraf internasional di Papua,” tuturnya.
Usman Fakubun sendiri saat dipanggil komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) yang membidangi olahraga mengaku, sebelum berangkat dirinya memang tidak melakukan koordinasi kembali dengan pengurus dan ketua Pengprov PSSI Papua pasca ditolaknya GT-AP masuk dalam burasa calon Ketua Umum PSSI oleh FIFA.
“Dia mengatakan bahwa tidak sempat melakukan koordinasi dengan pengurus dan ketua Pengprov karena kondisi yang terjadi saat itu. Jadi anda sendiri bisa menilai keputusan yang diambil oleh Usman Fakaubun. Apakah atas nama organisasi ataukah pribadi,” kata Sekertaris Komisi E DPRP, Kenius Kogoya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Usman Fakaubun, Kamis 26 Mei 2011 lalu.
Sebagai tanda kekesalan mereka, Persipura Mania setuju jika Usman Fakaubun diganti sebagai Sekretaris Umum PSSI Papua. Namun dengan syarat penggantinya haruslah orang yang benar bertujuan untuk memajukan sepak bola, tidak karena kepentingan politik atau golongan tertentu.
“Masih banyak orang yang layak mengisi posisinya. Sudah saatnya ia diganti kami dukung itu. Apalagi dengan situasi seperti ini dia membawa nama Papua dalam kongres PSSI di Jakarta, namun ia tidak mewakili masyarakat Papua,” tegas Irawan. (Arjuna)