Kini bukan hanya sekadar kabar angin semata, pemain Arema mulai gelisah dan tak ‘kerasan’ memperkuat tim kesayangan Aremania itu. Penyebabnya, adalah gaji pemain yang tak kunjung dibayar oleh pihak manajemen. Salah satu pemain yang sudah resmi keluar dari Arema FC adalah Pierre Njanka.
Seperti yang dinukil salah satu media lokal di Malang, Pierre Njanka usai melakoni pertandingan dengan Persija Jakarta, Minggu (9/1/2011) sore, sudah resmi tidak lagi bergabung dengan tim berjuluk Singo Edan.
Hal itu dibuktikan dengan keputusan tidak ikut melanjutkan perjalanan bersama rekan-rekannya menuju Pekanbaru. Sebelumnya, Njanka sudah beberapa kali dikabarkan akan keluar dari tim yang dilatih Miroslav Janu itu. Kini sudah resmi tak di Arema.
“Tak hanya kontrak saya di Arema, semua kontrak di dunia ini, kalau dalam waktu tiga bulan tak mendapat gaji, maka bisa keluar. Aku sudah bicara ini di ruang ganti. Aku sudah tidak bisa di Arema lagi. Aku akan kirim surat resmi kepada manajemen untuk penguduran diri saya ini,” kata Njanka.
Alasan Njaka memang murni karena belum menerima gaji selama tiga bulan terakhir ini. Kabarnya, usai dari Jakarta akan langsung pulang ke Malang untuk mengambil barang-barangnya. Lalu ia akan pulang ke Prancis.
“Saya harus pulang ke Prancis, saya mau bicara dengan istri saya, dia kemarin pulang karena marah pada saya soal gaji ini. Mungkin satu minggu saya pulang ke Prancis lalu kembali ke Indonesisa, saya tidak tahu nanti main dimana, kita lihat nanti,” aku Njanka.
Njanka mengaku, saat ini baru Persib Bandung yang serius mendekatinya, namun dirinya belum memberi keputusan. Termasuk tim dari Liga Primer Indonesia menurutnya sudah ada yang mendekatinya. “Makanya, lihat saja nanti setelah saya kembali dari Perancis. Saat ini saya belum ambil keputusan,” tegasnya.
Di Malang, menurut sumber , orang yang dekat sama pemain asal Kamerun itu, juga mengaku, Njanka sudah ditawari kontrak senilai Rp 4 Miliar lebih oleh pihak Liga Primer Indonesia.
Menanggapi keluarnya Njanka dari Arema itu, Media Officer Arema FC Sudarmadji kepada wartawan mengatakan, pihaknya menghormati keputan Njanka itu. “Kita menghormati keputusan yang diambil Njanka itu. karena hal itu merupakan hak dia,” katanya, Selasa (11/1/2011).
Sementara Yayasan Arema Indonesia sendiri kata Sudarmadji, telah menyiapkan pemain pengganti Njanka untuk mengarungi sisa kompetisi Indonesia Super Liga (ISL). “Pihak Yayasan bebas saja. Pemain memutuskan keluar, itu hak mereka. Bagi pemain yang memutuskan tetap di Arema, kita ajak fokus menyelesaikan sisa kompetisi,” jelasnya pasrah.
Alasan Njanka, beber Sudarmadji, adalah demi keluarga. Tidak ada alasan yang lain. “Kalau ada hal lain, kami tidak tahu. Karena yang bersangkutan tidak menyampaikannya,” terang pria berdarah Banyuwangi ini. [ain/but]