Tim Pro Titan FC Medan yang berkiprah di ajang Divisi Utama Liga
Indonesia 2010/2011, diperkuat 90 persen pemain berusia di 21 tahun dan tanpa
diperkuat pemain asing. "Ini sebagai bentuk komitmen kami dalam pembinaan
pemain-pemain muda dan juga sebagai misi untuk meningkatkan prestasi sepak bola
nasional," kata Presiden Club Pro Titan FC, Sihar Sitorus, di Medan, Jumat.
Ia mengatakan, mencintai sepak bola nasional tidak hanya dengan ikut serta
dalam kompetisi, namun juga dapat dilakukan dengan memberikan peranan dan
kepercayaan kepada pemain muda lokal. Mantan pengelola PSMS Medan dua musim
lalu ini juga mengaku sama sekali tidak merasa takut dengan risiko menggunakan
pemain-pemain muda dengan alasan untuk memberikan kesempatan berprestasi. "Siapa
yang mau silahkan mengambilnya bersama Pro Titan FC Medan. Soal permainan,
mereka akan membaik seiring berjalannya kompetisi," kata Sihar.
Komitmen untuk menggunakan pemain-pemain muda itu juga ia wujudkan dengan
mengorbitkan pemain yang berasal dari pembinaan akademi sepak bola Medan United,
klub Divisi II Nusa Ina di Ambon Tulehu. "Siapa yang mengalami kemajuan dari
klub-klub itu, pasti akan kita orbitkan. Pro Titan akan memberikan kesempatan
kepada pemain yang ingin maju," katanya.
Pro Titan FC hanya manargetkan meraih satu poin meski sebagai tuan rumah
menghadapi Persikabo Bogor pada laga perdana kompetisi Divisi Utama Liga
Indonesia di Stadion Teladan Medan, Sabtu (20/11).
Pelatih Pro Titan FC Welly Podungge mengatakan, menghadapi Persikabo Bogor, ia
hanya menargetkan hasil seri mengingat sebagian besar pemain Pro Titan masih
muda dan miskin pengalaman. Target yang dibebankan kepada pemain selama
mengikuti putaran kompetisi Divisi Utama ini juga cukup lumayan ringan yakni
tidak sampai tergredasi ke divisi satu.
Pria yang baru menangani Pro Titan selama empat hari ini juga mengaku meski
hanya menargetkan hasil imbang, namun ia juga tidak mau anak asuhnya menjadi
bulan-bulanan dibuat tim Persikabo. "Kita akan bermain dengan sabar dan berupaya
tidak menjadi bulan-bulanan lawan, mengingat pemain-pemain Persikabo selain
sarat dengan pengalaman juga diperkuat beberapa pemain asing yang tidak
diragukan lagi kemampuannya," kata mantan pelatih Persiku Kudus itu. Berbeda
halnya dengan pelatih Persikabo Bogor, Mayadi Rakasiwi. Pelatih yang pernah
memperkuat PSMS Medan tahun 90-an ini bertekad ingin mencuri angka di kandang
lawan, apalagi memang banyak pemain-pemain yang diarsitekinya itu bermaterikan
pemain-pemasin asal Medan. Dengan banyaknya pemain asal Medan, tentunya menjadi
modal tersendiri bagi Persikabo Bogor menghadapi guna melayani permainan
anak-anak Pro Titan.
Indonesia 2010/2011, diperkuat 90 persen pemain berusia di 21 tahun dan tanpa
diperkuat pemain asing. "Ini sebagai bentuk komitmen kami dalam pembinaan
pemain-pemain muda dan juga sebagai misi untuk meningkatkan prestasi sepak bola
nasional," kata Presiden Club Pro Titan FC, Sihar Sitorus, di Medan, Jumat.
Ia mengatakan, mencintai sepak bola nasional tidak hanya dengan ikut serta
dalam kompetisi, namun juga dapat dilakukan dengan memberikan peranan dan
kepercayaan kepada pemain muda lokal. Mantan pengelola PSMS Medan dua musim
lalu ini juga mengaku sama sekali tidak merasa takut dengan risiko menggunakan
pemain-pemain muda dengan alasan untuk memberikan kesempatan berprestasi. "Siapa
yang mau silahkan mengambilnya bersama Pro Titan FC Medan. Soal permainan,
mereka akan membaik seiring berjalannya kompetisi," kata Sihar.
Komitmen untuk menggunakan pemain-pemain muda itu juga ia wujudkan dengan
mengorbitkan pemain yang berasal dari pembinaan akademi sepak bola Medan United,
klub Divisi II Nusa Ina di Ambon Tulehu. "Siapa yang mengalami kemajuan dari
klub-klub itu, pasti akan kita orbitkan. Pro Titan akan memberikan kesempatan
kepada pemain yang ingin maju," katanya.
Pro Titan FC hanya manargetkan meraih satu poin meski sebagai tuan rumah
menghadapi Persikabo Bogor pada laga perdana kompetisi Divisi Utama Liga
Indonesia di Stadion Teladan Medan, Sabtu (20/11).
Pelatih Pro Titan FC Welly Podungge mengatakan, menghadapi Persikabo Bogor, ia
hanya menargetkan hasil seri mengingat sebagian besar pemain Pro Titan masih
muda dan miskin pengalaman. Target yang dibebankan kepada pemain selama
mengikuti putaran kompetisi Divisi Utama ini juga cukup lumayan ringan yakni
tidak sampai tergredasi ke divisi satu.
Pria yang baru menangani Pro Titan selama empat hari ini juga mengaku meski
hanya menargetkan hasil imbang, namun ia juga tidak mau anak asuhnya menjadi
bulan-bulanan dibuat tim Persikabo. "Kita akan bermain dengan sabar dan berupaya
tidak menjadi bulan-bulanan lawan, mengingat pemain-pemain Persikabo selain
sarat dengan pengalaman juga diperkuat beberapa pemain asing yang tidak
diragukan lagi kemampuannya," kata mantan pelatih Persiku Kudus itu. Berbeda
halnya dengan pelatih Persikabo Bogor, Mayadi Rakasiwi. Pelatih yang pernah
memperkuat PSMS Medan tahun 90-an ini bertekad ingin mencuri angka di kandang
lawan, apalagi memang banyak pemain-pemain yang diarsitekinya itu bermaterikan
pemain-pemasin asal Medan. Dengan banyaknya pemain asal Medan, tentunya menjadi
modal tersendiri bagi Persikabo Bogor menghadapi guna melayani permainan
anak-anak Pro Titan.