Tidak banyak perempuan yang lebih menyukai sepak bola Indonesia ketimbang luar negeri, dan salah satunya adalah Niniet Kaluna. Bukan sekadar menyukai, bahkan sepak bola Indonesia sudah mengalir di darah Niniet. Dia juga sama sekali tak terlalu tertarik dengan kiprah apik klub maupun pebola luar negeri.
Bagi para pecinta siaran langsung Indonesia Super League (ISL) di salah satu stasiun televisi swasta pasti tak asing dengan Niniet. Kebetulan dia memang sering didaulat sebagai salah satu host di pinggir lapangan pada beberapa pertandingan siaran langsung.
Kecintaan Niniet pada sepak bola dalam negeri sudah hadir sejak dia kecil. Sebagai warga Bandung, Persib Bandung tentunya menjadi klub yang paling akrab dengan kehidupannya.
Namun, tak lantas dia juga mengenyampingkan beberapa klub Indonesia lainnya. Bagi Niniet, perasaan cintanya bukan sekadar muncul karena kedekatannya dengan klub saja, pun dengan kekaguman terhadap performa serta semangat fair-play tim tersebut. Karena alasan itu pula Niniet mengaku menyukai juga Persipura Jayapura, Arema Indonesia, dan Persija Jakarta, setelah Persib tentunya.
Meski sangat akrab dengan sepak bola Indonesia, Niniet tak mau disebut sebagai suporter fanatik. Bagi dia, kesukaan terhadap sebuah klub tak harus diwujudkan dengan fanatisme berlebihan, yang sampai rela mengorbankan banyak hal demi klub tersebut.
"Aku sangat menyukai sepak bola Indonesia, tapi aku bukan suporter yang fanatik dan terlalu berlebihan. Kalaupun aku hampir selalu terlihat ada disaat Persib bertanding, itu kebetulan karena bertepatan saat aku sedang bekerja," aku Niniet.
Niniet sendiri mengaku mulai benar-benar menyukai sepak bola saat dia menginjak bangku SMP. Ketika itulah dia semakin mengenal sepak bola Indonesia, khususnya Persib. Dan sejak itu pula dia mengaku mulai jatuh hati pada eks kapten Persib di era 90-an, Robby Darwis.
Robby Darwis merupakan salah satu alasan Niniet mengidolai Maung Bandung. Bahkan disaat perempuan-perempuan lain ramai-ramai mengidolai Cristiano Ronaldo, Kaka, Lionel Messi, ataupun Bambang Pamungkas di Indonesia, Niniet tetap bergeming. Sampai sekarang idolanya tetap Robby Darwis.
"Tembok tangguh, pemilik tendangan maut, loyalitas tinggi kepada tim. Dan yang terpenting dia bermain dengan hati, bukan karena materi," ujar Niniet membeberkan alasannya mengidolai Robby Darwis.
Semakin lama bergaul dengan sepak bola Indonesia, perempuan manis berzodiak Gemini ini juga semakin paham dengan karakter, budaya dan sejarahnya. Tak heran setiap ditanya mengenai alasannya lebih menyukai sepak bola Indonesia ketimbang luar negeri, Niniet selalu menjawab, "sepak bola Indonesia itu dinamis," sebut dia sambil tersenyum.
Ya, tentu saja sepak bola Indonesia sangat dinamis. Ada beberapa saat sepak bola Indonesia mengalami kemajuan, namun tak beberapa lama bisa mundur drastis. Ada juga pihak suporter yang santun, namun ada juga suporter yang anarkis. Dan banyak hal lagi yang membuat sepak bola Tanah Air terlihat sangat dinamis.