PSSI tidak satu suara mengenai rencana evaluasi pelatih tim nasonal (Timnas) Alfred Riedl. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Nugraha Besoes mengatakan evaluasi baru digelar setelah Piala AFF 2010.
Riedl sudah empat bulan menangani timnas Indonesia. Namun pekan lalu menurut Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, tak banyak perubahan yang mampu dibuat oleh pelatih Austria itu terhadap tim Merah Putih.
Karena itu, Nurdin pun meminta agar Badan Tim Nasional (BTN) segera mengevaluasi kinerja Riedl. Sejatinya evaluasi sudah digelar pekan lalu.
Nugraha membantah adanya wacana tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Nug itu mengatakan evaluasi terhadap mantan pelatih Vietnam itu baru digelar setelah Indonesia tampil di Piala AFF 2010 mendatang.
"Tidak ada evaluasi terhadap Riedl. Itu akan dilakukan setelah Indonesia tampil pada Piala AFF 2010 nanti," kata Sekjen PSSI, Nugraha Besoes kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 18 Oktober 2010.
Didesak akan adanya upaya pelengseran Riedl, Nugraha juga membantah keras. "Tidak ada rencana seperti itu," kata Nugraha singkat.
Wacana evaluasi Riedl muncul tak lama setelah pelatih asal Austria itu bersitegang dengan manajer timnas, Andi Darussalam Tabusala. Andi menuding Riedl terlalu arogan saat bertugas.
Andi kecewa karena Riedl megusir anak buahnya saat briefing jelang laga persahabatan lawan Maladewa, 12 Oktober lalu. Sikap ini menurut Andi tidak mencerminkan budaya ketimuran orang Indonesia.
PSSI telah mengontrak Riedl selama dua tahun. Pelatih berusia 60 tahun itu diminta untuk membawa timnas senior berjaya di Piala AFF 2010 yang akan digelar di Vietnam dan Indonesia, Desember mendatang.
Selain itu, Riedl juga bertanggung jawab terhadap prestasi timnas U-23 pada SEA Games 2011. Selama dua tahun menangani timnas, Riedl digaji sebesar Rp 2,7 miliar. (irv)