Meski laga away Arema berikunya terbilang dekat, yaitu di Lamongan, namun tim Arema tidak bisa mendapatkan dukungan dari suporternya, Aremania. Pasalnya Aremania tak mendapatkan jatah untuk hadir di stadion Surajaya Lamongan, saat Arema dijamu Persela, Minggu (24/10) besok.
Dua hari lalu sudah ada perwakilan suporter Persela, LA Mania yang datang ke Malang dan menemui perwakilan Aremania terkait tidak adanya kuota untuk pendukung Arema ini. Alasannya adalah kapasitas Stadion Surajaya, tak memungkinkan menampung suporter tamu.
‘’Ya, sudah ada perwakilan LA Mania yang datang menemui kita. Mereka minta maaf karena belum bisa menerima kedatangan Aremania di Lamongan, karena kapasitas stadion yang tidak memungkinkan,’’ ungkap H. Selamet, Aremania Korwil Tongan, .
‘’Hubungan kita dengan LA Mania cukup bagus dan selama ini tidak ada masalah. Kita tidak bisa datang ke Lamongan karena semata-mata kondisi stadion Surajaya tidak bisa menampung Aremania, jadi jangan sampai ada salah paham,’’ sambungnya.
Untuk kapasitas sadion Surajaya sendiri diketahui sekitar 15 ribu penonton. Kabarnya jumlah tersebut sudah tidak bisa menampung untuk suporter Persela. Meski juga ada indikasi, tuan rumah Persela tidak mau 'terusik' dengan kehadiran Aremania.
Maklum saja, kehadiran Aremania di setiap laga Arema, berapa pun jumlahnya, akan sangat mempengaruhi mental bertanding Pierre Njanka dkk. Untuk itu, manajemen Arema berencana mengajukan protes pada panpel Persela terkait kuota untuk Aremanaia di sadion Surajaya.
Pasalnya sesuai dengan manual Liga Indonesia, suporter tim tamu harusnya mendapat jatah, minimal 500 orang. Apalagi status Aremania saat ini tidak sedang dalam proses menjalani sanksi atau hukuman yang melarang datang mendukung Arema.
‘’Sesuai manual liga, kuotanya 500 orang, karena itu besok (hari ini, Red.) kami akan kirim surat ke panpel Lamongan untuk memina kejelasannya. Selain itu, kalau ada informasi panpel tdak memberikan kuota mungkin kita perlu surat resmi dari panpel Lamongan,’’ terang manajer media officer Arema, Sudarmaji.
‘’Apalagi Aremania tidak dalam terkena sanksi, karena itu kami mohon kebijakan panpel Lamongan unuk bisa berikan kuota pada Aremania. Pengalaman sebelumnya, Aremania sangat menjaga baik hubungannya dengan LA Mania,’’ sambung pria asal Banyuwangi ini.
Pertimbangan Darmaji untuk memperjuangkan Aremania bisa mendapatkan jatah tempat di sadion Surajaya adalah terkait dengan aksi-aksi Aremania yang selama ini selalu bersikap sportif dalam mendukung tim Arema.
‘’Aremania juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada hal merugikan orang lain. Panpel Arema juga memberikan kuota yang sama saat LA Mania datang ke stadion Kanjuruhan musim lalu, bahkan memberikan pengamanan yang layak,’’ yakin Darmaji.
Jika benar Aremania tidak bisa datang mendukung langsung Arema, tim Asuhan Moroslav Janu ini bakal merugi. Seperti halnya saat Arema away menghadapi Persisam Samarinda, Arema kalah 2-1 setelah Aremania dilarang masuk stadion karena alasan keamanan.
Dua hari lalu sudah ada perwakilan suporter Persela, LA Mania yang datang ke Malang dan menemui perwakilan Aremania terkait tidak adanya kuota untuk pendukung Arema ini. Alasannya adalah kapasitas Stadion Surajaya, tak memungkinkan menampung suporter tamu.
‘’Ya, sudah ada perwakilan LA Mania yang datang menemui kita. Mereka minta maaf karena belum bisa menerima kedatangan Aremania di Lamongan, karena kapasitas stadion yang tidak memungkinkan,’’ ungkap H. Selamet, Aremania Korwil Tongan, .
‘’Hubungan kita dengan LA Mania cukup bagus dan selama ini tidak ada masalah. Kita tidak bisa datang ke Lamongan karena semata-mata kondisi stadion Surajaya tidak bisa menampung Aremania, jadi jangan sampai ada salah paham,’’ sambungnya.
Untuk kapasitas sadion Surajaya sendiri diketahui sekitar 15 ribu penonton. Kabarnya jumlah tersebut sudah tidak bisa menampung untuk suporter Persela. Meski juga ada indikasi, tuan rumah Persela tidak mau 'terusik' dengan kehadiran Aremania.
Maklum saja, kehadiran Aremania di setiap laga Arema, berapa pun jumlahnya, akan sangat mempengaruhi mental bertanding Pierre Njanka dkk. Untuk itu, manajemen Arema berencana mengajukan protes pada panpel Persela terkait kuota untuk Aremanaia di sadion Surajaya.
Pasalnya sesuai dengan manual Liga Indonesia, suporter tim tamu harusnya mendapat jatah, minimal 500 orang. Apalagi status Aremania saat ini tidak sedang dalam proses menjalani sanksi atau hukuman yang melarang datang mendukung Arema.
‘’Sesuai manual liga, kuotanya 500 orang, karena itu besok (hari ini, Red.) kami akan kirim surat ke panpel Lamongan untuk memina kejelasannya. Selain itu, kalau ada informasi panpel tdak memberikan kuota mungkin kita perlu surat resmi dari panpel Lamongan,’’ terang manajer media officer Arema, Sudarmaji.
‘’Apalagi Aremania tidak dalam terkena sanksi, karena itu kami mohon kebijakan panpel Lamongan unuk bisa berikan kuota pada Aremania. Pengalaman sebelumnya, Aremania sangat menjaga baik hubungannya dengan LA Mania,’’ sambung pria asal Banyuwangi ini.
Pertimbangan Darmaji untuk memperjuangkan Aremania bisa mendapatkan jatah tempat di sadion Surajaya adalah terkait dengan aksi-aksi Aremania yang selama ini selalu bersikap sportif dalam mendukung tim Arema.
‘’Aremania juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada hal merugikan orang lain. Panpel Arema juga memberikan kuota yang sama saat LA Mania datang ke stadion Kanjuruhan musim lalu, bahkan memberikan pengamanan yang layak,’’ yakin Darmaji.
Jika benar Aremania tidak bisa datang mendukung langsung Arema, tim Asuhan Moroslav Janu ini bakal merugi. Seperti halnya saat Arema away menghadapi Persisam Samarinda, Arema kalah 2-1 setelah Aremania dilarang masuk stadion karena alasan keamanan.