Hari masih pagi. Namun sinar mentari sudah teramat terik. Penonton yang ada di pinggir Lapangan Karebosi, Selasa, 17 November berebut tempat bernaung di bawah pohon-pohon yang sebenarnya juga tak rindang. Sebagian penonton malah berjubel di sisi utara lapangan. Ada bayangan mobil-mobil yang bisa membuat mereka sedikit terhindar dari panas.
Di dalam lapangan, pemain PSM membentuk barisan. Latihan pagi baru saja usai. Doa penutup latihan baru saja digelar saat sebuah bus berpelat merah berhenti di tempat parkir. Satu demi satu penumpang bus menginjakkan kaki di tanah. Mereka membawa peralatan syuting. Hingga akhirnya seorang lelaki dengan pakaian berwarna serba hitam ikut turun.
Nama lelaki itu Rommy Rafael. Dia cukup terkenal. Sering tampil di televisi. Orang awam menyebutnya pesulap. Tapi pria kelahiran Surabaya itu sebenarnya seorang ahli hipnotis. Dia kini terbiasa menyebut dirinya master hipnotis. Tak ada pengakuan yang terlegitimasi. Tapi yang jelas, Rommy kini mengasuh sebuah acara reality show di salah satu stasiun televisi swasta. Judulnya Master Hipnotis.
Kedatangan Rommy membuat latihan PSM "berlanjut". Pemain kembali masuk lapangan. Tapi tak ada lagi sesi berlari sprint, membawa bola, ataupun menggelar simulasi. Yang ada hanya permainan. Ala Rommy tentunya. Sebagai pemanasan, Rommy meminta striker muda M Rahmat memegang uang koin. Hanya hitungan detik, koin menjadi bengkok. Orang-orang memberi aplaus.
Tapi permainan Rommy belum selesai. Sebaliknya, aksi ahli hipnotis yang selalu memakai penutup kepala ini baru saja dimulai. Selanjutnya, pemain-pemain PSM diajak mendekat ke salah satu gawang. Rommy menanyakan siapa pemain yang jago tendangan bebas. Para pemain kompak menyebut nama Aditya Putra Dewa, sang gelandang muda.
Rommy meminta Dewa melakukan tendangan bebas. Sebelum Dewa mengeksekusi bola, seluruh pemain diberi sugesti. "Masuki alam bawah sadar Anda. Ini akan membuktikan bahwa pikiran semua pemain yang terhubung bisa membuat gol tercipta," sebut Rommy. Pemilik nama asli Romy Tunggul Widodo itu lalu menggambar pada sebuah kertas. Bentuknya arah bola yang menuju gawang.
Dewa tak melihat gambar Rommy. Tapi apa yang terjadi kemudian sungguh membuat heran. Arah tendangan Dewa, sama persis dengan gambar sang master hipnotis. Sekali lagi, gemuruh tepuk tangan diberikan untuk Rommy. Hal yang sama kembali terulang saat Rommy dengan jitu menebak jumlah angka-angka yang ada dalam pikiran empat pemain. Hasilnya, 17-11-09. Menunjukkan tanggal saat permainan berlangsung.
Tebak angka kembali dilakukan Rommy. Empat pemain; Hendra Wijaya, M Rahmat, Frenklin Siegers, dan Handi Hamzah berdiri sejajar. Mereka lalu diinstruksikan membuat angka-angka, masing-masing lima digit. Setelah itu giliran asisten pelatih PSM, Imran Amirullah, yang punya andil. Dia menjumlah angka-angka yang sudah dituliskan pemain. Dan hasilnya kembali bikin kagum.
Nominal yang terbentuk adalah 2191329. Jika dipisah, menunjukkan deretan angka 2-19-13-29. Itu nomor punggung empat pemain yang ikut main itu. Kali ini, tepuk tangan lebih riuh. Kejadian-kejadian lucu lalu mengiringi hiburan yang ditampilkan Rommy. Imran Amirullah misalnya. Saat harus melafalkan angka-angka, dia beberapa kali salah sebut. Syuting pun harus diulang, berkali-kali. "Seperti syuting film saja," kata Imran. (*)