Mundurnya Kadir Halid dari kursi manajemen pengelola PSM tak serta-merta diterima manajemen pengelola. Malah mereka berniat membentuk tim investigasi menelusuri proses kontrak di awal musim saat Kadir Halid bertindak selaku manajer PSM.
Hal tersebut terungkap saat pengelola menggelar konferensi pers di Aula Kantor PDAM Makassar, Selasa, 24 November. Hadir di arena konfrensi pers antara lain; Faisal Maming, Syahrir Cakkari, Abdi Tunggal, Hanafing, dan panpel PSM.
Kuasa hukum PSM, Syahrir Cakkari, sepakat jika dibentuk tim pencari fakta agar tak muncul fitnah satu sama lain. Desakan membentuk tim investigasi tersebut menyusul laporan Hanafing kepada manajemen PSM yang mensinyalir ada usaha suap-menyuap saat seleksi pemain PSM beberapa waktu lalu.
Hanafing sempat menyebut telah menerima sebuah SMS dari agen pemain asing yang berusaha menyuap agar pemainnya diloloskan. "Saya masih simpan SMS itu. Itu bisa menjadi bukti ditelusuri. Kalau dibentuk tim pencari fakta, maka bisa terbuka semua," jelas Hanafing.
Selain itu, kontrak apparel tim PSM dengan Specs akan ditinjau ulang. "Kita mau perjelas berapa Specs memberi kepada PSM. Selama ini kita tidak tahu yang pasti," tambah Faisal Maming.
Muncul pula fakta baru. Terungkap jika dua unit rumah berlokasi di Perumahan Tanjung Bunga hasil sumbangan Manajemen GMTDC saat LI VII untuk PSM ikut dipertanyakan. Rumah itu kini ditempati Kadir Halid. Namun statusnya akan menjadi tugas tim investigasi.
Mantan Manajer PSM, Kadir Halid, yang dimintai komentar terkait akan dibentuknya tim investigasi itu tak berkeberatan. "Silakan saja. Saya tidak pernah takut menghadapi siapa pun," ungkapnya. (aci-zul)