
Tak terkecuali
Persibo Bojonegoro yang harus terseok-seok untuk bisa mengikuti
kompetisi tarkam Indonesia Primer League. Dana, masih menjadi urusan yang pelik
untuk bisa menghidupi klub, dan ini masih menjadi masalah serius bagi
managemen Persibo agar bisa mengikuti roda kompetisi.
Bahkan kenyataan ini harus diterima pahit oleh managemen, bagaimana
tidak, kompetisi yang sudah didepan mata ini Persibo masih saja
kesulitan dana untuk menggaet sponsor guna mengkontrak para pemainnya.
Sampai saat ini belum ada sumber yang jelas untuk membiayai Persibo yang
membutuhkan setidaknya Rp 5 Milliar untuk bisa ikut berkompetisi di
pentas tarkam IPL.
Nur Yahya, manager Persibo Bojonegoro harus menangis
didepan para peserta dialog terbuka di Pendopo Pemkab Bojonegoro,
meratapi nasib timnya yang sampai saat ini masih pusing tujuh keliling
untuk mendpaatkan dana segar.
Dihadiri oleh Bupati dan wakilnya
beserta dengan Kepala SKPD se-Kabupaten Bojonegoro serta elemen
masyarakat pecinta bola, Yahya tak kuasa menahan tetesan air mata
meratapi nasib klubnya yang sedang ‘sekarat’.
“Saya sama sekali
sudah tak bisa ‘ngomong’ lagi terkait nasib Persibo saat ini. Pasalnya
baik dari sponsor maupun konsorsium yang menjanjikan dana segar tersebut
belum saya terima hingga saat ini. Padahal IPL sudah digelar, dan
Persibo sangat membutuhkan dana tersebut,” ungkapnya.
Sementara
itu orang nomor satu di Bojonegoro, Bupati Suyoto tak bisa mengeluarkan
dana APBD karena sangat melanggar hukum, karena aturannya memang tidak
dipernolehkan disubsidi dari kas daerah.
“Secepatnya kita akan
carikan sponsor, termasuk juga para insan peduli olahraga seperti Habil
Marrati, sayang, sampai saat ini belum ada kabar baik dari mereka yang
mau mendanai Persibo,” jelas Suyoto. (sf)