
La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku tidak mempermasalahkan status
kongres. Hanya saja, ia mempertanyakan konsistensi FIFA yang sebelumnya
mengamanatkan terselenggaranya Kongres Biasa oleh PSSI dan KPSI.
“Tidak masalah (status kongres). Tapi, KPSI baru bisa dibubarkan
setelah terlaksananya Kongres Biasa,” kata La Nyalla, Senin (25/2).
Diungkapkan dia, FIFA sebelumnya mengamanatkan menggelar Kongres
Biasa yang tercantum dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara PSSI dan KPSI
di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2012. Kemudian, tambahnya, ihwal
pelaksanaan Kongres Biasa kembali ditegaskan melalui surat FIFA tanggal
18 Desember dan 13 Februari.
“Artinya sekarang FIFA yang melanggar kesepakatan. Jadi, jangan
salahkan kami kalau KPSI jalan terus. KLB bukan amanat MoU,” ucapnya.
Karena itu, La Nyalla berharap agar Menteri Pemuda dan Olahraga Roy
Suryo dapat kembali menyurati FIFA dan mengingatkan FIFA perihal
pelaksanaan Kongres Biasa yang telah diutarakan sebelumnya.
“Itu tugas Menpora untuk mengingatkan FIFA. Saya hanya melaksanakan apa yang diperintahkan,” ujarnya.
Sebelumnya, La Nyalla menyatakan akan membubar KPSI jika kongres 17
Maret 2013 nanti terlaksana dengan status Kongres Biasa. Pernyataan itu
diucapkannya ketika mendatangi kantor PSSI dan melakukan pertemuan
dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Jumat (22/2).
Dengan dipastikannya status KLB, maka tidak akan ada agenda lain
selain penyatuan liga, revisi statuta, dan pengembalian empat Komite
Eksekutif (Exco) terhukum.[sgt]