
Kemudian
dalam lawatannya ke Surabaya, mereka berhasil menundukkan Persebaya
Surabaya 4 -2, Kesebelasan St. Pauli saat bertandang ke Medan berhasil
memulihkan gengsi sepakbola Jerman Barat dengan menembus gawang PSMS
Medan yang dikawal kiper ke 2 nasional, Ronny Pasla dengan setengah
lusin gol 6-0 tanpa balas.
Bisa
menghajar PSMS sebagai Juara PSSI dan Pemenang Piala Presiden Soeharto
di kandangnya sendiri dengan skor telak memang merupakan suatu hal yang
tidak mudah pada saat itu. Karena di tahun era 70’ PSMS terkenal garang
di Kandangnya. Walaupun kalah juga tak pernah lebih dari skor 2-0. PSMS
pada saat itu tidak menurunkan
penyerang Tumsila dan poros-halang Anwar Ujang yang terkadang dipasang
sebagai bek kanan. Mungkin tanpa kehadiran dua andalan PSMS ini,
menjadikan serangan barisan utama Medan menjadi tumpul dan benteng pertahanannya menjadi rapuh.
Sementara
digantinya penjaga gawang Larsen oleh Lange menjadi titik balik
permainan st. Pauli. Klub jerman ini menerapkan taktik permainan pendek
dengan aksi bintang mereka René Martens yang berhasil
menjinakkan Sukiman cs dan kawan-kawan. Terlihat sekali Kesebelasan
PSMS tanpa dua pemain inti tersebut menjadi kehilangan bobot? Dan
cerita yang berkembang bahwa setelah Juara Piala Presiden Soeharto, tim
PSMS terus di buru pujian atas prestasi, yang menjadikan anak-anak
Medan menjadi jenuh dan jemu bersepakbola.

Dan ada lagi satu faktor yang nampaknya lebih dekat pada kebenaran: bahwa diera masa lalu semangat pertandingan "persahabatan" agaknya kurang bisa membangkitkan fanatisme daerah.Faktor
yang selama ini amat menentukan Kesebelasan Medan bermain dengan
kegairahan dan haus kemenangan di era jayanya . Kekalahan 6 gol tanpa
balas ternyata lebih tepat dinilai sebagai pelajaran ulangan bagi
Kesebelasan PSMS bahwa semangat dan kemauan bisa mengimbangi teknik
untuk mencapai suatu kemenangan, sementara teknik yang rendah tanpa
semangat dan kemauan yang keras hanya lebih tepat menjadikan PSMS
dimangsa lawan. Dan faktor ketrampilan teknis inilah yang agaknya
menempatkan Kesebelasan PSMS tidak konsisten dalam prestasi
internasionalnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebagai
wakil PSSI. Walaupun pada saat itu kemampuan tim PSMS sangat
memungkinkan untuk menjadi keseblasan yang tangguh di kawasan ASIA.(ry)