Latihan Timnas sepak bola Indonesia di Stadion mini Universitas Sumatera
Utara (USU), Senin (21/1) digegerkan hilangnya sepatu bola Hendra Adi
Bayauw. Ulah pemungut parkir dadakan di USU pasca latihan, membuat
Hendra sempat panik mengetahui sepatunya hilang.
Kejadian bermula
sekitar Pukul 10.00 WIB, usai timnas latihan. Penonton yang berkerumum
menanti waktu berfoto bareng dengan pemain Timnas idolanya ataupun
sekadar meminta tanda tangan pemain, berkerumun memadati pinggir
lapangan stadion. Rupanya, suasana yang ramai itu dimanfaatkan oleh
seorang pria yang biasa memungut uang parkir pengendara yang menyaksikan
Timnas berlatih.
Menarik seragam Timnas salah seorang pengunjung
stadion, pria ber-T-Shirt hitam bertulisan Hard Rock itu menutupi
sepatu Hendra bermerk Nike Mercurial dan membawanya diam-diam ke sudut
sebelah kiri dinding tribun stadion. "Baju itu mau aku berikan kepada
Andik, tapi tiba-tiba dia ambil. Dia tutup sepatu bola pemain Timnas,
dia bawa pergi," tutur seorang perempuan yang menolak menyebutkan
namanya.
Mengetahui sepatunya hilang, Hendra kelihatan bingung
dan mulai mencari keberadaan sepatunya. Hanya dia pemain yang tinggal di
lokasi tersebut sedangkan rekannya yang sudah menaiki bus yang membawa
timnas. "Sepatu saya hilang. Tiba-tiba tak tampak lagi waktu saya
berganti sepatu usai latihan," ujar Hendra Bayauw.
Namun, tidak
lama, pria yang menyembunyikan sepatu malah memberitahukan Hendra, di
mana dia sembunyikan sepatu itu. Hendra pun tak berkomentar usai
sepatunya didapatkan kembali dan bergegas menuju bus Timnas.
Lantas
apa yang membuat pria itu melakukan perbuatan "nyeleneh" itu. Dengan
nada gugup, pria yang menolak menyebutkan namanya itu mengatakan,
kerumunan orang ramai membuatnya melakukannya. Khawatir sepatu Hendra
dicuri, dia berinisiatif menyembunyikan. "Tadi ramai orang, makanya aku
sembunyikan. Takut ada yang ambil," katanya dengan nada berkilah.
Lantas, kenapa hanya sepatu Hendra yang dia sembunyikan. "Enggak mungkin semuanya aku bawa," ujarnya.
Belakangan diketahui, pria itu bernama Rido. Humas USU, Bisru Hafi yang
coba dikonfirmasi mengenai hal itu tidak menjawab panggilan yang
ditujukan ke telepon seluler miliknya.
Penambahan penonton dari tidak hanya terjadi di dalam Stadion Mini
USU, hal yang berbeda juga terjadi di bagian luar. Namun kali ini bukan
masyarakat yang ingin melihat para pemain, melainkan petugas-petugas
parkir dadakan. Para pemilik kendaraan dipungut biaya parkir yang
melebihi batas ketentuan.
"Aku kena dua ribu bang, mahal kali.
Padahal sebelum nggak ada parkirnya" kata Syaiful, warga jalan
Harmonika, Pasar 1, Padang Bulan.
Anehnya, petugas parkir
dadakan yang muncul tersebut beraksi di depan para petugas yang
mengenakan seragam Satuan Pengamanan (Satpam) USU, mereka sendiri tidak
terlihat mengenakan pakaian seragam.
Padahal sebelumnya,
Pembantu Rektor V, Yusuf Husni mengatakan, pihaknya menyambut positif
keinginan Timnas menggunakan fasilitas USU yang akan berlangsung sebulan
mulai pada 7 Januari hingga 5 Februari 2013. "Sangat positif sekali
dan kami sangat mendukung sekali kehadiran anak bangsa menggunakan
fasilitas USU. Kami senang bisa membantu menyediakan tempat,"
ungkapnya.
Dia membenarkan, USU tidak akan mengutip biaya apa
pun kepada PSSI pada penggunaan fasilitas kampus dan pihaknya juga tidak
akan mempersulit. "Lagipula untuk apa kami persulit," ungkapnya.
Dia
memaparkan, timnas hanya akan menggunakan Stadion Mini dari beberapa
lapangan yang ada di USU. Dia yakin, masyarakat dari sekitar USU dan
penduduk Kota Medan akan memberikan dukungan kepada timnas yang berlatih
setiap sore. "Didukung dengan keberadaan tribun penonton, Timnas
tentunya saya yakin, penonton akan datang melihatnya latihan," ucapnya.
Namun,
fasilitas gratis yang diberikan ke Timnas tidak berlaku untuk
pengunjung. Merekadipungut biaya parkir pagi-sore saat Timnas berlatih.
(aru)