- Terkait karut marut sepak bola nasional. Menteri
pemuda dan olahraga (Menpora) Roy Suryo menemui Arifin Panigoro dan
Nirwan D Bakrie . Usai bertemu kedua tokoh sepak bola tersebut , Roy
menilai baik PSSI maupun KPSI sama-sama memiliki kebenaran dan
kesalahan.
Menpora menganggap Arifin berada di belakang kubu
Djohar Arifin, sedangkan Nirwan di balik pihak La Nyalla Mattalitti. Roy
bertemu Arifin, Senin (28/1), sementara Nirwan ditemui pada akhir pekan
kemarin.
Roy menganggap pertemuan dengan kedua tokoh itu sangat
penting untuk menuntaskan konflik sepakbola nasional yang terus
berlarut-larut.
“Saya sowan ke Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro.
Saya bertemu untuk menyerap persoalan dari dua kelompok yang sedang
konflik untuk menyelesaikan persoalan. Saat bertemu mereka, saya
memposisikan diri netral,” ujar Roy seperti dilansir situs resmi
Menpora.
“Saya buka sekarang. Dari hasil pertemuan tersebut, dari
kedua kelompok ini tidak ada yang 100 persen benar, serta tidak ada
yang 100 persen salah. Keduanya, sama-sama benar, dan sama-sama salah.”
“Sekarang
kita sedang fokus untuk menyelesaikan bagaimana kita memiliki timnas
untuk bertanding melawan Irak pada 6 Februari. Jika gagal, mau tidak mau
PSSI harus mendata pemainnya secara prosedural resmi sebagai bentuk
verifikasi. Jadi nantinya saya yang akan melakukan persetujuan.”
“Untuk
sementara, sesuai putusan PSSI yang sekarang. Saya memberikan target
kepada PSSI, [karena] Pak Djohar membawa nama Indonesia. Kalau sukses
alhamdulillah. Kalau tidak, yang harus menanggung malu seluruh
Indonesia, karena kecarutmarutan yang tidak bisa diakomodir.”
“Sedangkan untuk KPSI, kalau tidak selesai dalam masalah pembayaran gaji pemain, pemerintah akan bersikap tegas.”
Roy
menambahkan, ia terus melakukan komunikasi dengan FIFA, serta
menugaskan staf khusus di Kemenpora untuk berdialog langsung dengan
pimpinan AFC yang difasilitasi oleh mantan Ketua KONI/KOI Rita Subowo.
Menurut Roy, AFC akan bertemu dengan pemerintah Indonesia pada 15-16
Februari mendatang.