Siapa yang tidak kenal Persija Jakarta. Siapa pula pemain yang tidak
ingin berseragam orange, warna kebanggaan klub berjuluk Macan Kemayoran
tersebut. Tapi, saat ini Persija sedang limbung. Berbagai permasalahan
internal menghantam skuad besutan Iwan Setiawan.
Setumpuk
permasalahan tengah menghantam klub kesayangan Jakmania, julukan
suporter fanatik Persija. Krisis finansial yang mendera, membuat
sejumlah Persija ditinggalkan para pemain pentingnya. Dua ikon sekaligus
pemain senior Bambang ‘Bepe’ Pamungkas dan Ismed Sopyan, memulai
permasalahan yang ada.
Bahkan Bepe dan Ismed sudah tidak
bergabung dengan tim saat Persija menggelar Trofeo Persija yang digelar
25 November 2012. Awan hitam pun semakin kelam, setelah delapan pemain
utama Macan Kemayoran juga melakukan boikot. Baik Bepe, Ismed, dan
kedelapan pemain tersebut sama-sama meminta kejelasan gaji yang kabarnya
belum dilunasi selama lima bulan lamanya.
Tapi permasalahan
yang ada di tubuh Persija, seolah dipertanyakan Iwan. Mantan pelatih
Persiraja Banda Aceh dan Persikabo Kabupaten Bogor seolah mempertanyakan
loyalitas yang selama ini didengang-dengunkang. Menurut Iwan, jika mau
berbicara loyalitas kepada Macan Kemayoran saat ini adalah saatnya.
''Prinsip
saya seperti ini, loyalitas menjadi yang utama. Kalau kita bicara
loyalitas, sekarang adalah waktunya. Siapa pemain yang tidak ingin
bermain di Persija di saat semua kondisi berjalan dengan baik, tapi
dalam posisi sekarang apakah ada yang mau,” ungkap Iwan.
Iwan
mengaku goyah dengan mogoknya delapan pemain utama Persija seperti
Amarzukih, Leo Saputra, Ramdhani Lestaluhu, Andritany Ardhiyasa, dan
Rahmad Affandi. Sementara tiga pemain lainnya Johan Juansyah, AA Ngurah
Wahyu, dan Galih Sudaryono. Absennya delapan pemain tersebut lebih
membuat Iwan kelimpungan dari pada absennya Bepe dan Ismed.
''Sekarang
ada masalah baru dengan delapan pemain. Jujur saya saya agak goyah.
Tapi haram buat saya untuk cengeng dengan masalah-masalah ini. Karena
saya masih memiliki pemain yang punya loyalitas tinggi. Saya yakin
dengan prinsip saya dengan mengandalkan prinsip kerja loyalitas,” papar
Iwan.
“Sehubungan dengan kebutuhan teknis, saya melihat ada
tanggung jawab besar. Karena saya tahu ini adalah tim besar. Saya pegang
itu, saya punya prinsip itu. Kalau memang permasalahan tidak juga
selesai saya akan masimalkan pemain yang ada,” sambung pelatih berdarah
Aceh tersebut.
Iwan pun mengaku juga berusaha mencari solusi
atas permasalahan yang ada. Dirinya telah mengkomunikasikan permasalahan
ini dengan ketua umum (ketum) Persija, Ferry Paulus. Manajemen Macan
Kemayoran pun menurut Iwan, akan berusaha menyelesaikan permasalahan
yang ada.
''Yang jelas, pak Ferry sudah berbicara kepada saya
memang permasalahannya dari segi finansial. Soal Bepe, Ismed, dan
ditambah dengan delapan pemain semuanya menuntut masalah gaji dan
kejelasan kontrak. Tapi manajemen sudah menjanjikan semuanya akan coba
diselesaikan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Sementara itu,
Jakmania berencana menggelar demo yang akan diikuti 1000 Jakmania di
depan kantor Persija di komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),
Jakarta, hari ini. Rencananya pengerahan masa akan dikumpulkan terlebih
dahulu di Hall Basket, Senayan.
Dalam demo nanti Jakmania akan
mempertanyakan delapan hal kepada manajemen. Pertama, tranparansi
keuangan manajemen. Kedua, meminta Ferry mempertanggung jawabkan
janji-janjinya waktu menjadi ketum. Ketiga, mempertanyakan para direksi
PT Persija Jaya Jakarta yang tidak ada kerjanya.
Keempat, Ferry
harus segera memperjelas kondisi tim. Kelima, segera membayar tunggakan
gaji para pemain. Keenam, memperjelas para pemain senior antaranya Bepe,
Ismed, dan Leo. Ketujuh, manajemen harus bekerja profesional jangan
mementingkan pribadi atau golongan. Dan yang terakhir, apabila tidak
diindahkan, Jakmania akan melakukan aksi yang lebih besar.
''Diperkirakan
akan diikuti oleh 1000 Jakmania. Titik kumpul sebelom bergerak ke
kantor Persija, kami akan berkumpul terlebih dahulu di Hall Basket,”
ujar Sekjen Jakmania, Richard Ahmad.(gi_