PSIS Semarang akhirnya mendapatkan sponsor pendamping untuk membantu
pendanaan klub selama satu musim berkompetisi di Divisi Utama Liga
Indonesia musim 2013.
General Manajer PSIS Ferdinand Hindiarto
mengaku, sponsor pendamping yang saat ini sudah deal adalah perusahaan
air kemasan Aquaria. Namun Ferdinand enggan untuk membeberkan berapa
nilai sponsorship yang diberikan oleh perusahaan air minum tersebut.
"Kita
sudah deal dengan Aquaria, mereka memberikan dana, produk untuk
keperluan sehari-hari pemain, tentunya produknya berupa minuman.
Sedangkan untuk kompensasinya mereka memasang E-board di lapangan, terus
mengkoordinir pedagang di stadion. Rencana pedagang akan diberikan
rompi," ujarnya.
Dengan sudah adanya deal dengan sponsor tentu
akan sangat membantu klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini, terutama
dalam hal pendanaan. Mengingat, sampai saat ini pendanaan utama klub
hanya mengandalkan, dari investor PT Setia Binanusa yang tak lain
merupakan anak perusahaan dari PT Ancora yang merupakan investor PSIS
musim lalu.
"Yah, kita bersyukur akhirnya ada sponsor yang berkenan untuk membantu kami," tambahnya.
Ferdinan
mengaku, selain sudah deal dengan perusahaan air mineral kemasan
tersebut, saat ini juga masih menunggu konfirmasi dari
perusahaan-perusahaan lain yang sudah disodori proposal."Ada dua yang
sudah mendekati deal, yakni Sosro dan Evalube, mudah-mudah dalam minggu
ini ada kabar yang menggembirakan," ujarnya.
Ditambahkan
Ferdinand, Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapan
Hendi, juga membantu mencarikan sponsor dan saat ini sudah ada dua
perusahaan yang akan membantu."Saya belum tahu nama perusahaannya apa,
tapi sudah mendapatkan konfirmasi dari pak Plt, bahwa dua perusahaan
tersebut siap membantu," imbuhnya.
Diakuinya, selain dari
sponsor dan investor PSIS saat ini juga banyak mendapatkan bantuan dari
para Donatur di Kota Semarang. Bantuan dari pada Donatur itu
bermacam-macam mulai dari kaos panpel, hingga kebutuhan latihan."Banyak
juga donatur yang tidak mau menyebut namanya, mereka membatu kesulitan
kami. Disaat kami butuh perlengkapan tiba-tiba saja ada yang berkenan
membantu. Saya bersyukur karena masih banyak orang yang peduli terhadap
PSIS. Dan tentu ini tantangan bagi manajemen untuk membawa PSIS
berprestasi," tandasnya.
Hanya saja, sambung Dosen Psikologi
Unika Soegijapranata ini untuk sponsor yang di Jersy skuad PSIS hingga
saat ini belum ada. Oleh sebab itu, karena sudah mepetnya waktu
kompetisi untuk sponsor Jersy ditiadakan."Kita tidak mau spekulasi
karena waktunya sudah cukup mepet. Akhirnya untuk seragam tim kita
menggunakan salah satu produk, dan kita mendapatkan harga diskon,"
katanya.
Ferdinand menyatakan, seluruh bantuan dari sponsor,
dan Donatur tersebut digunakan untuk operasioanal tim, yang kuotanya
hanya sekitar 10 persen. Pasalnya, untuk kebutuhan gaji pemain,
seluruhnya sudah dicukupi oleh PT Setia Binanusa selaku Investor utaman
dan operasional tim sudah mencapi 90 persen.
"Dari sisi gaji sudah
terpenuhi dari PT Setia Binanusa, dan operasional 90 persen sudah oke,
sehingga sponsor hanya untuk menambah kekurangan," ujarnya.
Dengan
tingginya antusias warga Semarang dan Sponsorship untuk membantu PSIS,
semakin meningkatkan semangat manajemen untuk membawa PSIS Semarang ke
tangga Promosi musim depan."Kita semakin tertantang untuk membawa tim
ini menuju promosi ke isl," tegasnya.
Disinggung terkait persiapan Louncing tim PSIS Semarang yang bakal digelar Kamis (17/1), Ferdinand mengaku sudah siap.
"Terkait
Louncing tim ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan, diantaranya,
Louncing ini diprakarsasi oleh Plt Walikota, kemudian, acara ini akan
kami buat sederhana, yang intinya meminta doa restu, kepada segenap
stakeholder, tokoh-tokoh masyarakat dan suporter," ujarnya.
Khusus
untuk suporter manajemen hanya akan mengundang sebagian sebagai
perwakilan, dan sebagai gantinya setelah louncing manajemen dengan
pemain yang akan mendatangi para suporter di beberapa titik."Kami minta
maaf pada para Suporter setia PSIS, tidak bisa mengundang seluruhnya,
karena keterbatasan tempat,"katanya.