Meski Ketua Joint Committee (JC) yang baru, Saud Hamonangan 
Sirait menegaskan, tidak ada agenda pemilihan Ketua Umum baru dalam 
Kongres PSSI nanti, namun sepertinya ada skenario sempurna  yang siap 
menggulingkan Djohar Arifin Husin dari kursinya.
Saud, dalam jumpa persnya, Rabu malam di Kantor PSSI, usai memimpin 
rapat JC menegaskan, agenda kongres sesuai dengan hasil MoU yang telah 
disepakati PSSI dan KPSI, 7 Juni silam di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Jadi, agendanya unifikasi liga, revisi statuta, dan pengembalian empat exco,” jelas Saud, Rabu (5/12) malam.
Tidak hanya itu saja, menurut Saud, JC belum mencapai kata sepakat 
mengenai waktu dan tempat digelarnya kongres, namun Saud menyatakan, 
peserta kongres adalah voter yang hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 
Solo, 9 Juli 2011 silam.
Tentu saja ini menarik, apalagi sebelumnya Sekretaris Jenderal PSSI, 
Halim Mahfudz menyatakan, Kongres yang akan digelar PSSI di Palangka 
Raya, pesertanya adalah voter yang hadir dalam kongres tahunan PSSI di 
Palangka Raya.
Jelas, ini akan menjadi kongres yang menegangkan, apalagi sepertinya 
yang kita ketahui, hampir sebagian besar voter KLB Solo sudah 
mengalihkan dukungannya dari Djohar Arifin Husin, kepada La Nyalla 
Mattalitti, Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol.
“Peserta kongres berdasarkan yang tertera di MoU. Sementara tempat 
dan tanggal kongres akan dikonsultasikan ke AFC, yakni antara tanggal 9 
atau 10 Desember dan tempatnya di Palangkaraya atau Jakarta,” tegas 
Saud.
Apakah yang dikatakan Saud ini bisa jadi ‘setengah’ kemenangan dari 
pihak KPSI. Lihat hampir sebagian besar votes KLB Solo merapat ke La 
Nyalla, dan ini bisa jadi bumerang bagi Djohar Arifin Husin.
Betapa tidak, jika voter yang dianggap sebagai pemegang suara 
tertinggi, dan apabila 2/3 voter menginginkan adanya pemilihan Ketua 
Umum PSSI baru, dan tentu saja, sekali lagi tentu saja, dengan 
persetujuan perwakilan AFC atau FIFA yang hadir sebagai pengawas 
jalannya kongres, bukan tidak mustahil, Djohar Arifin Husin bakal 
lengser.
Memang Saud menyatakan, kongres tetap mengacu pada perintah FIFA via 
AFC yang mengharuskan agenda kongres harus sesuai dengan MoU, yakni 
pengesahan perubahan Statuta PSSI, penggabungan dualisme kompetisi, dan 
re install empat Anggota Komite Eksekutif PSSI, (La Nyalla Mattalitti, 
Toni Apriliani, Erwin Dwi Budiawan, dan Roberto Rouw) kembali ke 
posisinya tanpa syarat.
Sumber terpercaya menyatakan, ada kans besar dari voter kongres 
nanti meminta digelarnya pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru. La Nyalla 
Mattalitti sendiri menegaskan, hanya ada satu kongres, bukan kongres 
PSSI ataupun kongres PSSI versi KLB Ancol, melainkan satu kongres untuk 
menemukan solusi terbaik dari kisruh sepak bola Indonesia.
“Sabar, ada kans untuk itu, seperti pertanyaan kau itu kan,” ujar sumber, sembari menyatakan jangan tulis namanya.
Sumber lain malah menyatakan, anggota klub, pengprov, 
pengcab yang setia kepada La Nyalla Mattalitti bahkan sudah berkumpul di
 Jakarta, sejak Rabu kemarin, tujuannya jelas, untuk merapatkan barisan 
menjelang digelarnya kongres PSSI, meski dualisme klub, dan pengprov 
harus diselesaikan terlebih dahulu, via AFC lewat verifikasi yang 
dilaporkan Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, dan staf La Nyalla, Sefdin.
Jika memang kabar ini benar adanya, maka tahta Djohar Arifin Husin 
yang selama ini banya menuai kecaman, kritikan, termasuk cemoohan buntut
 dari kegagalan Timnas Indonesia di pentas Piala AFF 2012 sepertinya 
akan segera berakhir, dan bukan tidak mungkin, La Nyalla Mattalitti, 
akan menjadi Ketua Umum PSSI dari hasil kongres nanti, jelang tenggat 
sanksi yang akan dijatuhkan FIFA untuk Indonesia. Kita Lihat saja, 
skenario ciamik ini, apakah sukses atau tidak![bnt]
