Nama baik PSSI dihadapan FIFA akan
semakin tercoreng karena masih banyak kasus yang belum bisa diselesaikan
oleh otoritas tertinggi sepak bola Indonesia tersebut. Terbaru, PSSI
ternyata belum menjalankan putusan FIFA terkait pemecatan Riedl yang
dilakukan pada Juli 2011 Silam.
Riedl menjelaskan
bahwa FIFA sudah membuat keputusan kalau PSSI harus membayar
kompensasi karena telah memutuskan kontrak pelatih asal Austria itu di
tengah jalan.
“Sekitar sebulan yang lalu, FIFA sudah
memutuskan PSSI harus membayar 75 persen dari gaji yang belum dibayarkan
saat saya dipecat,” urainya dalam surat elektronik.
Namun, lanjut pelatih 62 tahun tersebut,
sampai kemarin PSSI masih belum memberikan haknya. Tapi, menurut Riedl
PSSI masih memiliki waktu tersisa beberap hari untuk membayarnya.
Sayang, dia tidak mau menyebutkan berapa jumlah gaji yang terhutang
oleh PSSI dan kapan deadline pembayaran dari FIFA.
“PSSI masih punya waktu beberapa hari untuk membayarku,” tulisnya.
Riedl juga menjelaskan bahwa dirinya
mengetahui beberapa klub di Indonesia memiliki problem yang sama, tidak
mampu membayar gaji pelatih dan pemain sesuai dengan yang tertera di
kontrak. Karena itu, dia berharap ke depan sepak bola Indonesia bisa
mengatasi masalah ini.
“Tentu itu akan menjadi masalah jika apa yang disepakati diingkari,” tutupnya.
Sebelumnya, mantar Deputi Teknis Badan
Tim Nasional (BTN) Iman Arif menyebutkan bahwa gaji Riedl yang belum
terbayarkan adalah satu tahun masa kontrak. Jumlahnya, sekitar 16 ribu
USD (Rp 150 juta) dikali 12 bulan. Sebab, Riedl sejatinya baru habis
masa kontrak per 6 Mei 2012.
Jika mengacu pernyataan Iman, maka gaji
Riedl yang belum terbayar sekitar RP 1, 36 Miliar. Hasil dari 75 persen
dari 150 juta dikali 12 bulan.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum PSSI
Djohar Arifin Husin menegaskan surat keputusan dari FIFA terkait
laporan Riedl itu belum berada di tangannya. Karena itu, dia merasa tak
perlu membayarkan apapun kepada pelatih yang membawa Indonesia
menjadi runner up Piala AFF 2010 lalu.(gj)