Aksi mogok mewarnai laga Grup B Piala Gubernur Jawa Timur 2012 yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang. PSBK Kota Blitar melakukan walk out dan Persebaya DU akhirnya dinyatakan menang.
Dengan alasan match fee
yang belum terbayar, PSBK mogok saat jeda. Padahal mereka sudah sempat
melakoni babak pertama dan harus tertinggal 0-1 dari Persebaya DU
melalui gol Serdjan Lopicic di menit ke-24.
Menurut M Samanhudi Anwar mewakili manajemen tim berjuluk Laskar Peta itu, hak PSBK terkait match fee
belum lunas terbayar. Mereka baru mendapatkan setengah dari yang
dijanjikan panitia sebesar Rp 10 juta pada tiap laganya. "Bukan masalah
uangnya, tapi komitmen panitia yang saya minta. Lawan Arema kemarin baru
dibayar setengahnya. Saya tanya untuk yang ini kok katanya nggak ada,"
bebernya usai laga.
Pria yang juga menjabat sebagai Walikota
Blitar ini mengaku akan melanjutkan aksi mereka ke meja hijau. "Ini
sudah mencoreng nama Gubernur juga dan saya yakin Gubernur tak tahu hal
ini. Kalau nggak diginikan, mafia-mafia di sepakbola akan terus ada,"
tambah Samanhudi.
Terlepas dari aksi mogok ini. PSBK sendiri
sempat bermain cantik di menit-menit awal. Mereka sempat mendapatkan
empat peluang di sepuluh menit berjalan. Akan tetapi kericuhan terjadi
begitu mereka memasuki ruang ganti.
Setelah menunggu PSBK keluar
dari ruang ganti selama 2 x 5 menit sebelum memulai babak kedua,
Perangkat Pertandingan pun akhirnya menyatakan Persebaya DU mendapatkan
tiga angka dalam laga ini. Namun, belum diputuskan berapa gol kemenangan
yang didapatkan Persebaya DU. Apakah tetap 3-0 atau gol Lopicic tetap
dihitung sehingga mereka mendapatkan kemenangan 4-0.
"Kami akan
kirim berita acara pertandingan ke Pengprov (PSSI Jatim). Nanti biar
mereka yang memutuskan, Persebaya menang 3-0 atau 4-0," ujar Pengawas
Pertandingan laga ini, Mariono.
Selisih gol tersebut sedikit
banyak memang berarti bagi Persebaya DU. Sebab, mereka akan menyamai
perolehan Arema yang kemarin menang gol 4-0 tanpa balas. Jika mampu
menahan imbang tim bertabur bintang tersebut besok, maka Persebaya DU
bisa membidik adu penalti untuk lolos ke final.
"Kami sih
inginnya menang 4-0, manual liga biasanya tetap menghitung gol yang
tercipta," tambah asisten manajer Persebaya DU, Amran Ali Said.(st)