
Dalam pertandingan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu
(19/12/2012) sore, Aceh unggul melalui gol Mahdi Sinegal menit 23, Defri
Rizki '80 dan Ismet Sofyan '89. Tim Pangeran Brunei memperkecil
kedudukan lewat Mohammad Shah Razen pada menit 36 dan '90+2.
Bermain di depan ribuan suporternya, Aceh FC langsung menekan sejak kick
off. 23 menit jalannya laga, sebuah tendangan Mahdi Sinegal berhasil
membawa Aceh memimpin.
Hanya bertahan 13 menit, kapten DPMM, Mohammad Shah Razen berhasil
menyamakan kedudukan melalui titik putih. Wasit memberikan penalti
setelah Muhammad Isa, stopper Aceh FC melakukan handball di kotak
terlarang. Marka 1-1 bertahan hingga jeda.
Usai turun minum, kedua tim yang sama-sama memperebutkan satu tiket ke
final terus terlibat jual beli serangan. Lapangan yang licin usai
diguyur hujan membuat permainan berlangsung keras di babak kedua ini.
DPMM sempat membuat seisi stadion terpaku, setelah Rosmin Kamis berhasil
memperdai kiper Aceh FC, Zulbahra. Sayangnya gol ini dianulir wasit
karena Rosmin dianggap sudah duluan dalam posisi offside.
Aceh FC berhasil menggandakan keunggulan melalui tendangan pemain
pengganti, Defri Rizki memanfaatkan bola sepakan Mahdi yang gagal
diantisipasi dengan sempurna oleh Muhammad Wardun.
Pada menit 89 tuan rumah kembali memperlebar jarak lewat kaki Ismed
Sofyan. Tendangan langsung bintang Persija Jakarta dari luar kotak
penalti tepat bersarang di sudut kanan gawang lawan.
DPMM berhasil memperkecil skor melalui gol Muhammad Shah Razen di masa
injury time. Pertandingan ditutup dengan kedudukan 3-2 sekaligus
mengantar Aceh ke babak final.
Pelatih DPMM FC Vjeran Simunic mengungkapkan kekecewaannya atas putusan
wasit yang membatalkan gol Rosmin pada pertengahan babak pertama.
Namun ia tetap menerima kekalahan timnya sekaligus memuji penampilan
Aceh FC dan pendukung. "Dengan dukungan penonton yang fantastis, saya
rasa Aceh adalah tim terbaik yang ada di turnamen ini, walaupun ada
Semen Padang dan Selangor di sini. Kami merasa bangga berhasil tembus ke
semifinal," ujar pelatih asal Serbia itu.
Sementara Effendi HT, pelatih Aceh FC bersyukur timnya lolos ke final.
"Kami tidak punya target untuk menjuarai turnamen ini, tapi kami hanya
berusaha memenangkan setiap pertandingan," sebut mantan pemain Persiraja
Banda Aceh ini.
(fit)