
Terkait
itu, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mahmud
Mattalitti menyambut baik keputusan tersebut. ''Bagus, alhamdulilah,
saya bersyukur Indonesia tidak jadi terkena sanksi,'' kata La Nyalla
saat dihubungi, Jumat (14/12).
La Nyalla menyatakan
pihaknya selanjutnya akan mengecek hasil keputusan tersebut. ''Saya mau
cek dulu hasilnya. Kan ini saya belum tahu pasti hasil keputusan
tersebut,'' kata dia.
Dia menilai permasalahan sepakbola
Indonesia harus segera diselesaikan dan tidak bisa dimain-mainkan.
Menurutnya, kunci satu-satunya untuk menyelesaikan masalah tersebut
adalah harus ada pihak yang menengahi yakni pemerintah.
La
Nyalla menyebutkan pangkal dari permasalahan kedua kubu tersebut adalah
voters. ''Jika mereka merasa benar seharusnya mereka berani melakukan
verifikasi,'' lanjutnya.
Hingga saat ini, KPSI masih terus
mempermasalahkan voters yang datang dalam Kongres PSSI Palangkaraya,
Kalimantan Tengah. ''Kalau mereka mengklaim voters dari Solo harus dicek
dulu.
Voters Solo itu adalah klub-klub hasil kompetisi 2010.
Sementara voters di Palangkaraya itu hasil kompetisi 2011-2012,''
katanya. Dia juga menyambut baik jika AFC datang ke Indonesia untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
''Kami sebenarnya mau
menyelesaikannnya dengan baik-baik. Jika mereka (PSSI) mau datang dengan
baik-baik maka kami juga siap menyambutnya,'' katanya.(Gh)