Manajer Tim Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2012, Habil Marati
mengaku telah memetik pelajaran berharga dari kegagalan Indonesia melaju
ke babak semifinal. Habil menilai pasukan Garuda membutuhkan sosok
pelatih yang lebih berpengalaman.
Indonesia dipaksa pulang lebih
awal setelah di laga terakhir Grup B menyerah 0-2 atas tuan rumah
Malaysia. Dengan hasil ini, tim Merah Putih hanya mampu berada di urutan
ketiga dengan koleksi 4 poin.
Habil saat ditemui wartawan,
Senin, 3 Desember 2012 mengatakan kalau pasukannya masih memiliki banyak
kelemahan. Mulai dari minimnya waktu persiapan dan kapasitas staf yang
menangani timnas.
"Kami membutuhkan ofisial prima dengan
kapasitas yang tepat. Serta membutuhkan pelatih berpengalaman," ujar
Habil. Menurut Habil, pelatih menjadi salah satu faktor kunci yang
memegang peranan penting bagi kesuksesan sebuah tim. Baginya, pelatih
harus memiliki wawasan luas serta memiliki pengalaman di laga
internasional.
"Namun, bukan berarti Nil Maizar tidak memenuhi kualifikasi. Dia telah memberikan permainan optimal buat tim," ungkap Habil.
Sebelum melatih timnas, Nil adalah pelatih Semen Padang senior sejak
2010. Karir kepelatihannya dimulai di tim Semen Padang U-21 tahun 2000.
Empat tahun kemudian ia menjadi asisten pelatih Semen Padang Senior..
"Ke
depannya, kami harus memilih pemain dengan persiapan yang matang dan
tidak mepet. Ini pembelajaran berharga buat Timnas Indonesia," sambung
Habil saat ditemui di kantor PSSI.
Bersedia Lengser
Pada
kesempatan yang sama, Habil juga menegaskan kalau dirinya bersedia
dicopot dari jabatannya bila dianggap tidak memenuhi kualifikasi. "Saya
siap. Namun, sejauh ini belum ada keputusan dari PSSI. Saya menyerahkan
semua keputusan kepada PSSI."
Menurut Habil, sebagai manajer
dirinya telah melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Selanjutnya, dirinya akan fokus untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi
kualifikasi Piala Asia 2015.
"Kami akan berusaha memenuhi semua
kualifikasi yang dibutuhkan untuk tampil di turnamen tersebut, apakah
itu pemain, pelatih dan ofisialnya," ujar mantan politisi Partai PPP
tersebut. (ibk)
