Share |

Transfer Eric Weeks ke Sriwijaya Bermasalah

Sriwijaya FC harus menahan diri untuk memiliki Eric Weeks Lewis sepenuhnya. Sebab proses perekrutan penggawa tim nasional (timnas) Liberia tersebut masih menyisakan masalah. Namun perkara tidak datang dari Persiwa Wamena klub lamanya melainkan Persiram Raja Ampat.
Kok bisa? Ternyata sebelum mendarat ke Palembang Selasa (2/10) lalu playmaker energik ini terlebih dahulu singgah ke Raja Ampat. Bahkan pria kelahiran 10 Maret 1986 itu sempat mencicipi uang salah satu klub asal tanah Papua tersebut.
Kasus tersebut hampir mirip dengan Edwar Junior Wilson ketika ingin berbaju Sriwijaya FC. Dimana Edu (sapaan akrab Edwar Junior Wilson) ternyata terima uang muka Rp100 juta terlebih dahulu dari klub sebelumnya Semen Padang.  Alhasil Kabau Sirah (julukan Semen Padang) memperkarakan Edwal Wilson dengan meminta mahar Rp500 Juta kepada Sriwijaya dan pada akhirnya batal direkrut.
Kendati demikian manajemen Sriwijaya FC tetap bersikukuh dan optimistis bisa mengamankan jasa pemain yang memiliki gaya seperti Zah Rahan (eks gelandang Sriwijaya FC yang kini perkuat Persipura). Terlebih proses perekrutan Eric Weeks dijalankan sesuai dengan prosedur dan ketentuan PT Liga Indonesia (selaku pengelola Indonesia Super League).
“Berdasarkan pengakuan Eric (Weeks) memang pernah pinjam uang namun bukan uang muka. Mungkin harapan Persiram dengan pinjaman uang sebanyak Rp35 Juta itu Erik bisa bermain ke Persiram musim depan,” ujar Augie Bunyamin Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC, kemarin, (7/10).
“Namun perlu dipahami bahwa hal itu baru disampaikannya setelah Eric menandatangani kontrak bersama Sriwijaya FC. Dan Erik sudah menerima uang ratusan juta dari Sriwijaya. Tidak hanya kami yang terkejut, namun ternyata agennya (Eko Subekti dari Indobola Mandiri Agency) juga baru mengetahui hal ini,” sambung bos Hotel Swarna Dwipa ini.
Ditambahkan Augie (sapaan akrabnya) Eric lebih memilih Sriwijaya ketimbang Persiram. Karena itu ia harus menanggung konsekuensinya. “Menurut Erick jika dia tidak mau bergabung bersama Persiram, maka wajib mengembalikan uang pinjaman tersebut sebesar 200 persen atau Rp 105 juta,” lanjut Wakil Direktur Wisma Atlet Jakabaring ini.
Dia berharap ada solusi terbaik dengan permasalahan tersebut. “Yang jelas kami selalu merekrut pemain melalui prosedur resmi dan tidak mau bermasalah di kemudian hari. Erick sendiri sudah menyatakan komitmennya untuk tetap bermain bersama Sriiwjaya FC. Sebagai bukti Eric batal ke Liberia untuk membela timnas dan lebih memilih berlatih di Palembang,” tutur dia.
Lantas bagaimana dengan laporan striker Keith Kayamba Gumbs ke FIFA Pro? Augie sangat menyayangkan sikap Kayamba atas pelaporkan manajemen ke FIFAPro hanya gara-gara belum dapat gaji sisa dua bulan musim lalu.
“Mungkin Kayamba marah karena tidak diperpanjang kontraknya. Padahal hal ini biasa terjadi dalam sepak bola profesional. Kayamba pemain hebat, pasti banyak klub yang tetap akan memakai jasanya. Kami sangat menyayangkan statementnya, terutama juga saat menyalahkan agennya selama ini,” tukas dia.
Dilain pihak Kayamba mengaku terpaksa melaporkan  Sriwijaya FC ke FIFAPro untuk pembelajaran. Mengingat ia sempat mengalami kejadian serupa di klub sebelumnya. “Saya minta maaf, dulu saya pernah lima bulan tidak digaji dan saya juga saat itu lapor ke FIFA. Namun perlu dicatat, saya cinta Sriwijaya FC dan semua masyarakat Sumsel, namun memang belakangan ini hubungan saya dengan manajemennya sedikit kurang harmonis,” bilang dia. (ion/ce3)
Share on Google Plus

About 12paz