Timnas KPSI akan menantang Timnas PSSI untuk menentukan wakil Indonesia ke Piala AFF 2012.
Timnas bentukan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) sebagai representasi kepengurusan PSSI hasil Kongres Luar Biasa (PSSI-KLB), akan menantang Timnas PSSI Djohar Arifin. Pemenang dari duel tersebut bakal menjadi wakil Indonesia ke Turnamen Piala AFF.
Timnas bentukan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) sebagai representasi kepengurusan PSSI hasil Kongres Luar Biasa (PSSI-KLB), akan menantang Timnas PSSI Djohar Arifin. Pemenang dari duel tersebut bakal menjadi wakil Indonesia ke Turnamen Piala AFF.
Pelaksana (acting) Sekjen PSSI-KLB Tigor Shalomboboy di Jakarta, hari
ini, Selasa (2/10), mengatakan hal itu dilakukan oleh Timnas KPSI demi
menjaga harkat dan martabat diri bangsa Indonesia di mata dunia dalam
kancah olahraga sepak bola.
"Suratnya akan kami layangkan ke PSSI hari Kamis (4/10). Ini demi
mencari pemain-pemain Tanah Air yang memang layak mewakili Indonesia di
ajang Piala AFF," ujar Tigor Shalomboboy.
Langkah tersebut diambil KPSI dalam rangka tetap berusaha mencari
pemain-pemain terbaik di Indonesia yang pantas untuk mewakili tim Garuda
pada event Piala AFF yang akan digelar di Malaysia dan Thailand pada
November mendatang.
PSSI Djohar Arifin telah membentuk Timnas yang dilatih Nil Maizar dan
dipersiapkan ke Piala AFF. Demikian pula dengan KPSI yang posisi dan
keberadaannya diakui AFC, telah membentuk Timnas yang ditangani pelatih
Alfred Riedl dengan tujuan yang sama, tampil di Piala AFF.
AFC sendiri telah memerintahkan dualisme Timnas tersebut segera
diselesaikan lewat pembentukan Joint Committee. Kendati begitu pihak
PSSI tidak mengindahkan hal itu dan malah melakukan pemanggilan pemain
secara sepihak dan mengklaim Timnas yang sah adalah yang berada di
pihaknya.
Sementara Nil Maizar juga melakukan pemanggilan terhadap pemain-pemain
terbaik yang selama ini bernaung di bawah kompetisi Indonesia Super
League (ISL). Namun akibat melangkahi kewenangan Joint Committee, klub
ISL pun enggan mengizinkan pemainnya bergabung ke Timnas PSSI Djohar
Arifin.
"Ke event itu tentu kami juga tidak mau Indonesia menjadi tim pesakitan
atau tim yang selalu kalah saat Piala AFF nanti," tegas Tigor.
Dunia sepak bola Indonesia saat ini, memang dalam kondisi miskin event.
Sementara dunia internasional juga sudah mengetahui bahwa saat ini
Indonesia sedang dilanda dualisme Timnas dan dualisme organisasi yang
sangat akut dan belum berakhir.
"Di tengah kondisi saat ini, tentu kami ingin Timnas tidak berdampak
negatif dengan mengirimkan pemain-pemain yang bukan terbaik. Dengan
ajang uji coba dengan Timnas Djohar, tentu masyarakat bisa menilai mana
tim yang layak menjadi wakil untuk menjaga harga diri bangsa ini,"
katanya.
Tigor menambahkan, pertandingan ujicoba atau duel yang akan digelar pada
10 Oktober itu harus dilaksanakan dengan penuh fair play.