Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memiliki niat untuk
membatalkan MoU yang telah disepakati dengan Komite Penyelamat Sepakbola
Indonesia (KPSI).
"Kami akan meninjau kelanjutan proses konsolidasi dengan KPSI, karena mereka kami anggap melanggar beberapa poin dalam MOU ataupun hasil yang telah disepakati dalam rapat Joint Committee," ujar Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (8/10/2012).
Menurut Djohar Arifin Husin, bentuk pelanggaran yang telah dilakukan oleh KPSI, yaitu penggunaan logo PSSI pada kop surat, lambang garuda di jersey pemain yang menyerupai jersey timnas resmi, menyelenggarakan pemusatan latihan timnas di Batu, dan berniat menyelenggarakan kongres sendiri pada November 2012.
"MoU yang telah disepakati bersama dalam pertemuan Joint Committee di Kuala Lumpur, Malaysia pada 20 September 2012, sudah jelas bahwa bahwa timnas Indonesia di bawah yuridiksi PSSI sebagai federasi yang sah. La Nyalla dkk seperti tidak mengerti isi MoU ini, padahal di dalam JC sendiri ada perwakilan mereka," tuturnya.
Mengenai adanya pelangaran yang telah dilakukan oleh KPSI, Djohar Arifin menambahkan, PSSI akan berkoordinasi dan melaporkan pelanggaran-pelanggaran tersebut kepada Taskforce AFC For Indonesia, AFC, dan FIFA.
