Sikap lebih bijaksana terkait hasil keputusan rapat kedua
komite gabungan/Joint Committe (JC) di Kuala Lumpur, Malaysia, 20
September lalu, ditunjukkan Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang
(PT KSSP), Erizal Anwar. Terutama, mengenai salah satu poin yang
disepakati JC, yakni terkait pengelolaan Tim Nasional Indonesia.
Erizal menegaskan, hanya mengakui satu Timnas di bawah PSSI. Dalam
hal ini, manajemen Kabau Sirah – julukan Semen Padang – bersikap lapang
dada terkait sembilan pemain utamanya yang harus membela Timnas di ajang
Piala AFF 2012.
Mereka adalah Elie Aiboy, Hengky Ardiles, Wahyu Wijiastanto, Novan
Setya, Jajang Paliama, Hendra Adi Bayauw, Titus Bonai, Vendri Mofu, dan
Mohammad Nur Iskandar yang tengah fokus menjalani pemusatan
latihan/training centre (TC) di bawah pimpinan pelatih Nil Maizar.
“Kami hanya bisa berharap agar Timnas ke depan lebih baik. Selain
itu, ada langkah konkret penyelesaian PSSI dan pengharmonisasian
Timnas,” tuturnya.
“Sejauh ini, PSSI memiliki tindakan nyata untuk mengharmonisasikan
Timnas dengan memanggil para pemain Indonesia Super League (ISL). Jika
tidak demikian, kami juga tak semudah itu menarik pemain kami dari
Timnas,” katanya.
Hal tersebut berbeda 90 derajat dengan pandangan Komisaris PT Kabau
Sirah Semen Padang (KSSP) Toto Sudibyo yang sebelumnya mengancam menarik
sembilan pemain dari TC Timnas. Toto menilai, PSSI seharusnya
menyerahkan pengelolaan Timnas diharmonisasikan serta dimediasi oleh JC.
Tidak tanggung-tanggung, Toto menyebutkan agar Alfred Rield menjadi
pelatih, sedangkan Nil Maizar memegang posisi Direktur Teknik. Memanggil
pemain asal kompetisi Indonesia Super League (ISL). Bahkan, sikap Toto
dinilai konyol lantaran berani memberikan batas waktu kepada PSSI untuk
melakukan harmonisasi hingga 1 Nopember.
“Kami menyerahkan sepenuhnya pada PSSI, seputar rencana Alfred Riedl
menjadi pelatih kepala, Nil Maizar Direktur Teknis atau sebaliknya.
Semuanya terserah PSSI yang memutuskan. Itu redaksionalnya yang
disampaikan Pak Toto kemarin. Yang penting Timnas bersatu,” ujar Erizal
meluruskan.
“Kita prihatin dan tak puas, karena JC yang dibentuk Satuan Tugas
(Satgas) AFC menyelesaikan masalah PSSI tak berjalan baik. Empat poin
yang harus diselesaikan JC sama sekali tak bergerak,” kata Erizal.
Disebutkannya, Semen Padang sama sekali tak ada tekanan dari pihak
manapun untuk menyampaikan rasa keprihatinan dan ketidakpuasan tersebut.
Termasuk, bukan karena musim 2012/13 Kabau Sirah akan bermain di
kompetisi ISL.
“Kami hanya ingin melakukan persiapan maksimal jelang tampil di ajang
Liga Champions Asia (LCA) dan ISL. Kami tidak ingin disebut ikut masuk
dalam pusaran konflik antara PSSI dan KPSI. Yang pasti, jumlah sembilan
pemain di Timnas senior membuat kami kerepotan dalam melakukan persiapan
tim,” katanya.
“Sejauh ini, kami tidak pernah berlatih dengan tim penuh. Itulah
alasan lain kami berencana melakukan penarikan pemain dari TC Timnas.
Kami klub independen, tak ada tekanan atau pengaruh dari pihak manapun.
Semata-mata karena prihatin kondisi persepakbolaan nasional, khususnya
soal kompetisi dan Timnas,” pungkasnya.[bnt]