
"Kalau
tidak salah, belum lama ini Satlak Prima sudah mengeluarkan 53 nama
pemain timnas U-23 versi PSSI. Apakah itu sudah diberi SK atau belum,
perlu di-cross check," kata RD di sela kegiatan pembagian daging kurban
di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta,
Jumat (26/10).
Menurut dia, jika Satlak Prima belum mengeluarkan
SK, maka peluang untuk membesut Garuda Muda masih terbuka lebar.
Pasalnya, keputusan pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas)
cabang-cabang di SEA Games ditentukan Satlak Prima, bukan PSSI. "Kalau
SK belum keluar, potensi berubah masih bisa. Tapi kalau surat keputusan
sudah dikeluarkan, ya wassalam," tandasnya.
Sebelumnya, KONI Pusat
meminta PSSI dan KPSI mengirimkan nama-nama pemain untuk dimasukkan
dalam Timnas U-23. Namun, hanya kubu KPSI yang bersedia menyerahkan data
pemain dan mereka menunjuk RD sebagai pelatih. PSSI tak bersedia
mengirim data karena kebijakan tersebut dianggap kontroversial. Apalagi,
sejauh ini PSSI sudah membentuk skuad yang dipimpin Aji Santoso.
Lebih
lanjut, RD mengutarakan saat ini ingin fokus melatih Arema-Pelita yang
akan berlaga di kompetisi ISL musim depan. Dia tak ingin langsung
menerima tawaran KPSI karena bisa memperparah konflik sepak bola
nasional. "Nanti beritanya booming, tapi yang di-ACC malah PSSI seperti
timnas untuk Piala AFF. Jadi lebih baik menunggu perkembangan saja,"
tandasnya.
(rif)