Setelah berjuang melawan penyakit stroke dan ginjal dalam beberapa
bulan terakhir, mantan Manajer Timnas Indonesia, HB Bahreizy Gozali,
akhirnya dipanggil Ilahi. Pak Gozali, begitu beliau disapa, mengembuskan
napas terakhir di RS Dr Soetomo Surabaya, Senin (1/10) pukul 02.15 WIB,
dalam usia 57 tahun. Jenazah HB Bahreizy Gozali telah dimakamkan di TPU
Rangkah, Surabaya, Senin siang, dengan disaksikan keluarga dan seluruh
handai taulan.
Berpulangnya sosok penyabar dan dermawan ini membuat olahraga
Indonesia kembali kehilangan salah satu pembina terbaiknya. Pasalnya,
selain pernah aktif mengharumkan bangsa dan negara ini sebagai manajer
Timnas senior, almarhum juga dikenal sebagai Wakil Ketua II KONIDA Jawa
Tengah. Bahkan almarhum menjadi ketua tim sukses pemenangan Jawa Tengah
saat mengikuti bidding tuan rumah PON 2012.
Di samping pengabdi olahraga, almarhum juga dikenal sebagai pengusaha
sukses di bidang perjalanan haji dan perkayuan. Selain itu, almarhum
juga pernah mempunyai usaha konveksi yang cukup besar. HB Bahreizy
Gozali meninggalkan istri tercinta Hj Aisyah Warsiningsih serta tiga
anak yaitu Rizky Rahmat Agung Basuki, Nurlaili, dan Farah Diba.
Nama HB Bahreizy Gozali pernah harum di kancah sepakbola Indonesia
pada era 2003 sampai 2007. Perannya yang sangat vital sebagai Asisten
Manajer Timnas mendampingi Manajer Timnas H Andi Darussalam Tabusalla,
mampu membawa Timnas ‘Merah Putih’ meraih prestasi membanggakan di
beberapa event besar dunia. Salah satunya adalah
membawa Indonesia ke putaran final Piala Asia 2004 di Cina. Saat itu,
Timnas Indonesia sempat mengalahkan Timnas Qatar 2-1, kemenangan pertama
Indonesia sepanjang sejarah di putaran final Piala Asia, meski tetap
gagal melaju ke babak kedua.
Meski sudah tidak lagi berkiprah di sepakbola nasional sejak 2007
lalu, namun kecintaan HB Bahreizy Gozali kepada sepakbola tidak pernah
luntur. Bahkan beberapa kali dengan sembunyi-sembunyi, almarhum datang
ke Senayan hanya sekadar untuk menyaksikan Timnas berlatih. Ia juga
sering mengunjungi kantor PSSI, hanya sekadar ingin mengobati rasa
kangennya dengan mantan-mantan koleganya saat masih aktif di Timnas.
Sebagai Asisten Manajer Timnas, HB Bahreizy adalah motor utama dalam
menggerakkan kebijakan yang dibuat Manajer Tim Andi Darussalam
Tabusalla. Kecintaannya terhadap sepakbola dan keikhlasannya berkorban
dalam membangun sepakbola membuat HB Bahreizy Gozali cukup lama
mendampingi ADS, panggilan karib Andi Darussalam Tabusalla, di Timnas.
Bahkan sampai kualifikasi Piala Dunia 2010 tahun 2007, ia masih
dipercaya menangani manajemen Timnas yang saat itu dilatih Peter Withe
yang kemudian diganti Ivan Kolev.
Saat masih ditangani duet ADS dan HBG inilah Timnas Indonesia, baik
senior maupun U-23 tidak pernah mengalami kendala finansial. Pasalnya,
kedua orang tersebut dikenal ulet dan pintar dalam mencari dana.
Kesolidan dua figur ini tidak hanya terjadi saat masih mengusung Timnas,
saat keduanya sudah tidak lagi di Timnas, mereka tetap berhubungan
baik. Bahkan saat keduanya sama-sama sakit, mereka juga sering bertemu
dan bercanda di rumah sakit.
Kini, HB Bahreizy Gozali telah tiada. Tetapi namanya akan tetap harum
dikenang sebagai salah satu pembina olahraga yang cukup berhasil. Pak
Gozali, semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima amal ibadahmu dan
memberikanmu tempat terbaik di sisi-Nya. Amin. man