Meski belum resmi pindah kompetisi, Arema LPI sudah mendapat penolakan
dari operator Liga Super Indonesia (LSI), PT Liga Indonesia (PT LI). CEO
PT LI, Joko Driyono yang menegaskan keinginan Arema LPI hijrah ke LSI
sangat tidak mungkin.
Menurut Joko, PT LI menganggap Arema LPI
bukan anggota PSSI. "Arema LPI mau pindah ke LSI, saya kira tidak
mungkin terjadi. Sebab kami memandang Arema itu hanya ada satu, yaitu
Arema yang berlaga di kompetisi LSI," kata Joko melalui pesan singkat,
Selasa (9/10/2012).
Namun begitu, Joko akan membuka pintu bagi
Arema LPI untuk berlaga di LSI dengan satu syarat mutlak, yaitu bersatu
kembali dengan Arema LSI. Hanya saja, tampaknya hal itu akan sulit.
Selain pintu rekonsiliasi hampir pasti tidak akan terwujud, kini Arema
LSI sedang menjalin kesepakatan kerjasama dengan Pelita Jaya yang santer
dirumorkan akan segera merger.
“Kalau Arema LPI ingin berlaga di
LSI akan lebih bijak berkordinasi dengan keluarganya juga, yaitu Arema
LSI. Sangat baik sekali, jika akhirnya keduanya bersatu kembali,” urai
pria yang biasa disapa Jodri ini.
Mengenai pihak Arema LPI yang
tengah menyiapkan data-data dan surat-surat kelengkapan untuk bisa
berlaga di LSI, Jodri berkomentar ringan. Menurutnya, data-data itu
diserahkan langsung ke induk organisasi yang menaungi PT LI, yaitu Ketua
KPSI, La Nyalla Mattalitti.
“Hal-hal yang sedang mereka
persiapkan jangan dikasihkan ke saya, tapi langsung ke Ketua KPSI. PT LI
hanyalah operator liga, sementara segala kebijakan hanya ada di induk
organisasi, yakni KPSI,” terang Jodri.
Manajer Tim Arema, Rizky
Dachlan, mengakui pihaknya berkeinginan pindah kompetisi karena sering
kali dirugikan secara sepihak oleh operator LPI, PT LPIS.
“Sampai
saat ini saya tidak tahu mekanisme mewujudkan wacana pindah ke LSI itu
seperti apa. Tapi saya pikir, kami masih berpeluang untuk hijrah. Namun
memang itu nanti tergantung bagaimana langkah-langkah yang kami ambil.
Yang saya tahu, pemilik Arema (PT Ancora) serius dengan wacana pindah
ini,” imbuh Rizky.