Share |

Gaji Dua Bulan Belum Dibayar, Kayamba Laporkan SFC ke Fifpro Asia

Belum mendapat pembayaran dua bulan gajinya,mantan pilar Sriwijaya FC (SFC) Keith ’Kayamba’ Gumbs melaporkan PT Sriwijaya Optimis Mandiri,selaku pengelola klub,kepada Chairman Asosiasi Pesepak Bola Profesional (Fifpro) Asia Brendan Schwab.

Pengaduan itu kemudian ditembuskan pihak Fifpro Asia kepada Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI),selaku organisasi yang menaungi para pemain sepak bola di Indonesia untuk segera diselesaikan. Sayangnya,Ponaryo Astaman selaku Presiden APPI sulit dihubungi ketika hendak dikonfirmasi dan dimintai tanggapannya terkait masalah ini. Kayamba pun sulit dimintai klarifikasi terkait pengaduannya melalui pesan singkat ponsel.

Padahal,sebelumnya,Kayamba selalu aktif melontarkan kritikan dan pengaduannya kepada rekan-rekan media di Palembang terhadap berbagai hal yang menyangkut masalahnya dengan manajemen SFC.Alhasil, dia akhirnya menjadi satu-satunya pemain asing yang telah dibayarkan bonusnya.

Menanggapi laporan Kayamba tersebut, Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin mengatakan,pihaknya siap menerima kondisi apa pun yang akan terjadi terhadap laporan dari top skor SFC musim lalu itu. Namun,Hendri mengaku sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan Kayamba.

Menurut Hendri,Kayamba tidak memahami kondisi SFC sebagai mantan klub yang telah bersamanya selama lima tahun dan ikut membesarkan namanya di kancah sepak bola Tanah Air. ”Seharusnya Kayamba bisa memahami, gaji itu sebentar lagi akan keluar dan tinggal menunggu dari pihak sponsor saja.Padahal,ini baru telat dua bulan,coba lihat klub lain ada yang 7 bulan atau 8 bulan tidak pernah mereka mengadu.Pemain lain yang belum dibayar juga tidak mengadu,” tandas Hendri.

Hendri menyatakan, soal keterlambatan gaji ini,pihaknya telah menjelaskan berkali-kali kepada Kayamba. Apalagi,sebagai mantan asisten pelatih yang termasuk dalam manajemen klub,dia seharusnya bisa memahami apa yang menjadi penyebab keterlambatan tersebut. Lagipula,keterlambatan ini juga belum jatuh tempo dua bulan karena gaji Agustus dibayar September,sedangkan gaji September dibayar Oktober.

Bulan Oktober sendiri baru masuk awal bulan,jadi masih banyak waktu tersisa. ”Kan ini belum sampai Oktober. Lagipula,dua bulan ini kan tidak ada kompetisi,istilahnya pemain tidak bermain, tidak ada keringat,dan kami sudah komunikasikan hal itu kepada Kayamba agar bersabar.Akan tetapi,tampaknya dia tetap tidak mau mengerti,”ujar Hendri, penuh sesal.

Jika ingin hitung-hitungan,Kayamba perlu flashbackkembali apa yang sudah dilakukan pihak manajemen klub terhadapnya.Hendri meminta Kayamba jangan hanya melihat kondisi beberapa bulan terakhir ini saja,ketika kontraknya tidak lagi diperpanjang lantaran tidak menemui kata sepakat di antara kedua pihak. Hendri mengatakan,ingatkah Kayamba saat terancam dideportasi pada 2011 karena persoalan Kitas.

Persoalan itu nyaris membuat Kayamba tidak bisa lagi bermain di Indonesia karena telah terkena black list oleh pihak imigrasi.Saat itu,manajemen SFC-lah yang menyelamatkan, menolong, dan mengurusi segala sesuatunya.Selain itu,selama lima tahun, Kayamba sudah mencari nafkah di SFC. ●yopie
Share on Google Plus

About 12paz