Bagi Timnas, pertandingan ini adalah pertandingan penting untuk menaikkan posisi mereka di peringkat FIFA. Kemenangan adalah hal mutlak untuk bisa naik lebih tinggi dari posisi saat ini yang terdampar di ranking 168.
Sementara bagi PSSI, laga ini adalah uji coba mereka untuk melihat potensi panitia pelaksana (panpel) pertandingan di daerah.
“Biar orang luar tahu kalau Indonesia itu bukan Jakarta saja. Daerah juga memiliki potensi untuk menggelar pertandingan internasional,” terang Saleh Ismail Mukadar dalam jumpa pers di Hotel Majapahit Surabaya, Selasa (11/9).
Menurutnya, berkaca dari beberapa pertandingan menjamu luar negeri yang telah dilakukan Panpel Persebaya Surabaya, PSSI memandang Surabaya layak untuk menggelar pertandingan ini.
“Apalagi animo masyarakat Surabaya terhadap sepakbola cukup tinggi,” tambahnya.
Plt (pelaksana tugas) Sekjen PSSI, Hadiyandra yang juga datang dalam jumpa pers tersebut membenarkan pernyataan Saleh.
“Karena itu lah PSSI mengeluarkan surat keputusan tertanggal 30 Agustus lalu yang intinya memberi mandat kepada Gede Widiade untuk membentuk kepanitiaan di Surabaya,” timpalnya.
Diberi mandat seperti itu, Gede mengaku tidak akan menyia-nyiakannya. Ia dan panpel Persebaya akan berusaha menjawab tantangan ini.
“Surabaya kondusif, kita berani ambil ini. Sebab ini test case bagi kita. Kalau sukses, PSSI tidak akan ragu lagi memberi mandat kepada Surabaya,” ujar Gede.
PSSI pun mengaku menyerahkan semua urusan pelaksanaan pertandingan ini pada panpel Persebaya. Hampir semua dari kepanitiaan nantinya adalah orang-orang Surabaya