Share |

Residence Hotel Medan : PSMS , Bayar Utang kau,...!


Berakhirnya musim Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 masih menyisakan berbagai permasalahan bagi manajemen PSMS Medan. Belum lagi kelar masalah pembayaran enam bulan gaji pemain, kini, pihak-pihak yang mengaku masih terbebani utang PSMS mulai angkat bicara.

Pihak Residence Hotel Medan, penginapan yang saat putaran pertama ISL 2011/2012 lalu menjadi tempat mantan pelatih PSMS, Raja Isa saat masih menjadi pelatih PSMS menginap, mengatakan, PSMS memiliki utang sebesar Rp 42.229.500 kepada manajemen hotel.
Manajer Residence Hotel, Irwan Harahap, mengatakan, hingga tanggal 24 Mei 2012 lalu, PSMS yang berutang puluhan juta, baru melakukan pembayaran dua kali dengan besaran cicilan tiga juta rupiah.

"Jumlah tagihan lama itu sekitar 43 juta rupiah, namun telah didicil dua kali masing-masing tiga juta rupiah. Plus biaya sewa kamar, biaya makan dan biaya laundry, saat ini total utang PSMS di hotel kami ebesar lebih dari 42 juta rupiah," ujar Irwan kemarin.

Berbagai upaya pendekatan diakuinya sudah dilakukan dengan PSMS dengan harap pembayaran sewa hotel Julius Raja sudah dilakukan. "Awalnya kami coba menjalin keakraban sama pengurus PSMS. Kami beberapa kali menghubungi Rani, (staf Idris di Mes Kebun Bunga) karena Idris yang susah dihubungi. Kami sudah mencoba pendekatan baik, karena kami juga masih berharap mendapatkan hak kami," ujarnya.

Sebagai pihak yang berharap utang konsumen untuk dilunasi, berbagai pendekatan pun telah dilakukan, Irwan mengatakan, dia dan staf hotel lain cukup sering mencoba berkomunikasi dengan.
Idris selaku Chief Executive Officer PSMS ISL, yang dinilai bertanggung jawab, namun baik telepon dan pesan singkat, tidak mendapat jawaban. "Saya sering menelepon pak Idris, tapi tak pernah diangkat. Begitu juga saat di-sms, tapi tidak pernah dibalas," beber Irwan.

Namun, Idris pernah membalas pesan singkat yang dikirimkan oleh salah satu stafnya. " Di sms sama pegawai, dia jawab, "Kalau ada uangnya, pasti kami kasih. Bahkan, dalam satu minggu itu kami bisa menagih dua hingga tiga kali," katanya.

Diakui Irwan, utang manajemen PSMS kepada pihaknya tidak besar. Namun, dengan kapasitas hotel kelas melati tersebut, jumlah tunggakan PSMS itu cukup besar. "42 juta itu dengan kapasitas Hotel Residence, kelas melati dengan jumlah ini penting bagi kami. Bahkan karena ini, ada beberapa karyawan yang gajinya sempat di-pending menunggu pembayaran PSMS, walau akhirnya kami harus mengurus pekerja kami dan menyelesaikannya di internal manajemen," bebernya lagi.

Irwan berharap malah tersebut bisa diselesaikan manajemen PSMS. Namun, pasca dipecatnya Raja Isa, dia meengaku, seolah-olah, pihaknya dituntut untuk ikut ambil bagian pada masalah antara Raja isa dan manajemen PSMS Medan.
"Raja isa yang punya masalah, kok seperti kami yang diikutkan? Bagaimanapun utang itu harus dibayarlah, bagaimanapun caranya, menyicil. Kami tetap menagih utang diselesaikan Selesaikan dulu masalah yang ada di PSMS, Idris yang menjalin komunikasi. Kalau dengan hotel sekecil ini aja, tidak bisa dijaga hubungan mitra antara produsen dan konsumen, jelas ini menunujukkan bobroknya PSMS," tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, CEO PSMS ISL, Idris menjawab santai. Idris yang dikonfirmasi via selularnya mengakui adanya utang tersebut. "Kalau ada uang, ya pasti kami bayar. Kalau nggak ada, mau dibayar pakai apa?. Kami tetap punya niat membayarnya kok," katanya tanpa menyebut waktu definitif pelunasan.

Uniknya, Idris menyasar kepengurusan musim depan juga memiliki tanggung jawab tersebut. "Utang itu bukan atas nama saya pribadi, melainkan PSMS sebagai organisasi. Kalau pengurus lama belum juga bisa membayarkannya, itu terserah kepengurusan musim yang akan datang."


(aww)
Share on Google Plus

About 12paz