
Secara mengejutkan playmaker Firman Utina ternyata telah memilih Persib Bandung sebagai klubnya untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Sayangnya perpindahan Firman ke Persib cukup kontroversial lantaran telah mengingkari kontraknya di Sriwijaya FC. “Saya dapat informasi dari internal Persib, bahwa Firman sudah resmi milik Persib. Kita sangat kecewa dengan hal tersebut, karena Firman merupakan pemain yang sejak akhir musim lalu akan dipertahankan,” kata Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin.
Kontrak pemain yang mengenakan nomor punggung 15 di Sriwijaya FC itu, sejatinya baru berakhir hari ini. Kuat dugaan Firman telah deal (sepakat) dengan Manajemen Persib sejak lama, bahkan sebelum laga timnas Indonesia melawan klub Spanyol, Valencia, di Jakarta, Sabtu (04/08).
“Itu (ingkari kontrak, Red) yang sangat kita sayangkan. Dari awal Firman sebenarnya sudah komitmen bertahan, tapi ternyata deal (sepakat, Red) dengan klub lain dalam masa kontraknya bersama Sriwijaya FC, bahkan sudah mengambil DP (uang muka, Red),” tegas Hendri.
Meski perbuatan Firman telah melanggar aturan dan sangat merugikan Sriwijaya FC, Hendri menyatakan pihaknya belum akan mengambil langkah hukum. Menurutnya publik bisa menilai sendiri tingkah laku sang pemain.
“Kita hanya memecat enam pemain, Jamie Coyne, Risky Novriansyah, Nova Arianto, Siswanto, Septia Hadi, dan Darwin. Sementara semua pemain lalu ingin dipertahankan, tetapi diluar dugaan situasinya seperti sekarang ini,” beber Hendri.
Wajar saja Firman Utina berani menentang instruksi Manajemen Sriwijaya FC untuk tidak bergabung ke timnas Indonesia PSSI Djohar Arifin untuk laga persahabatan melawan Valencia. Bahkan kuat dugaan Firman menjadi otak untuk mengajak Ponaryo Astaman, M Ridwan, serta pemain ISL lainnya mengikuti pertandingan tersebut.
Firman beberapa waktu lalu sempat berujar tidak takut dengan sanksi yang akan dijatuhkan Manajemen. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Firman dengan tegas siap meninggalkan Sriwijaya FC.
Hendri menjelaskan pihaknya juga menduga Firman turut berperan dalam memengaruhi M Ridwan, Supardi, serta Hilton Moreira untuk mengikutinya hijrah ke Persib. “Hanya saja kalau M Ridwan dan Supardi mencoba mengikuti prosedur dengan menyelesaikan kontraknya terlebih dahulu dengan Sriwijaya FC. Sedangkan Hilton membuat alasan dengan menaikkan kontrak yang tidak realistis hingga Rp 1,9 miliar per musim,” tegasnya.
Dikatakan anggota DPRD Banyuasin ini, pihaknya selalu siap dengan kondisi yang ada untuk mencari pemain pengganti. Sriwijaya FC sebagai tim juara, dijelaskan Hendri masih sangat diminati oleh pemain-pemain top di Indonesia.
“Sebelumnya ada Miljan Radovic (Persib), Nastja Ceh (PSMS), dan Nemanja Obric (Mitra Kukar) yang telah mengajukan lamaran. Para pemain ini jelas masuk dalam pertimbangan,” urainya.
Hendri meminta dukungan dan masukan dari seluruh para penggemar Sriwijaya FC untuk tim musim depan. “Kita bersyukur seluruh elemen masyarakat Sumsel selalu memberikan dukungan kepada Sriwijaya FC. Dengan dukungan inilah, Sriwijaya FC menjadi besar, bukan hanya segelintir pemain,” pungkasnya. (kie)
Kontrak pemain yang mengenakan nomor punggung 15 di Sriwijaya FC itu, sejatinya baru berakhir hari ini. Kuat dugaan Firman telah deal (sepakat) dengan Manajemen Persib sejak lama, bahkan sebelum laga timnas Indonesia melawan klub Spanyol, Valencia, di Jakarta, Sabtu (04/08).
“Itu (ingkari kontrak, Red) yang sangat kita sayangkan. Dari awal Firman sebenarnya sudah komitmen bertahan, tapi ternyata deal (sepakat, Red) dengan klub lain dalam masa kontraknya bersama Sriwijaya FC, bahkan sudah mengambil DP (uang muka, Red),” tegas Hendri.
Meski perbuatan Firman telah melanggar aturan dan sangat merugikan Sriwijaya FC, Hendri menyatakan pihaknya belum akan mengambil langkah hukum. Menurutnya publik bisa menilai sendiri tingkah laku sang pemain.
“Kita hanya memecat enam pemain, Jamie Coyne, Risky Novriansyah, Nova Arianto, Siswanto, Septia Hadi, dan Darwin. Sementara semua pemain lalu ingin dipertahankan, tetapi diluar dugaan situasinya seperti sekarang ini,” beber Hendri.
Wajar saja Firman Utina berani menentang instruksi Manajemen Sriwijaya FC untuk tidak bergabung ke timnas Indonesia PSSI Djohar Arifin untuk laga persahabatan melawan Valencia. Bahkan kuat dugaan Firman menjadi otak untuk mengajak Ponaryo Astaman, M Ridwan, serta pemain ISL lainnya mengikuti pertandingan tersebut.
Firman beberapa waktu lalu sempat berujar tidak takut dengan sanksi yang akan dijatuhkan Manajemen. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Firman dengan tegas siap meninggalkan Sriwijaya FC.
Hendri menjelaskan pihaknya juga menduga Firman turut berperan dalam memengaruhi M Ridwan, Supardi, serta Hilton Moreira untuk mengikutinya hijrah ke Persib. “Hanya saja kalau M Ridwan dan Supardi mencoba mengikuti prosedur dengan menyelesaikan kontraknya terlebih dahulu dengan Sriwijaya FC. Sedangkan Hilton membuat alasan dengan menaikkan kontrak yang tidak realistis hingga Rp 1,9 miliar per musim,” tegasnya.
Dikatakan anggota DPRD Banyuasin ini, pihaknya selalu siap dengan kondisi yang ada untuk mencari pemain pengganti. Sriwijaya FC sebagai tim juara, dijelaskan Hendri masih sangat diminati oleh pemain-pemain top di Indonesia.
“Sebelumnya ada Miljan Radovic (Persib), Nastja Ceh (PSMS), dan Nemanja Obric (Mitra Kukar) yang telah mengajukan lamaran. Para pemain ini jelas masuk dalam pertimbangan,” urainya.
Hendri meminta dukungan dan masukan dari seluruh para penggemar Sriwijaya FC untuk tim musim depan. “Kita bersyukur seluruh elemen masyarakat Sumsel selalu memberikan dukungan kepada Sriwijaya FC. Dengan dukungan inilah, Sriwijaya FC menjadi besar, bukan hanya segelintir pemain,” pungkasnya. (kie)