
Rumor ini menyeruak ke permukaan setelah klub asal Jepara itu tidak mendapat jaminan, kapan kompetisi Indonesian Premier League (IPL) akan kembali digulirkan oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Perwakilan Persijap, Jumat (31/8) mendatangi kantor PT Liga Indonesia di kawasan Kuningan untuk bertemu dengan CEO PT Liga, Joko Driyono.
“Mereka mendatangi kantor PT Liga Indonesia, sekitar pukul 10.00 WIB, dan langsung ditemui Joko Driyono, saya sendiri tidak mendengarkan langsung isi pembicaraan, tapi sepertinya itu sinyal bagi Persijap untuk pindah ke ISL,” ujar sumber , sembari meminta namanya dirahasiakan.
Jika kabar ini benar adanya, tentu saja ini pukulan telak bagi PT LPIS, dan PSSI Djohar Arifin Husin, pasalnya Persijap merupakan klub IPL yang basis pendukungnya luar biasa jika bertanding di kandang sendiri.
Menurut informasi yang diterima , keinginan Persijap gabung lagi ke ISL ini karena pihak PT LPIS tidak bisa menjamin, kapan IPL digulirkan.
“Tidak tahu kapan, kami tidak mendapatkan kepastian apakah IPL akan digulirkan, semuanya tidak jelas, entah gimana kerja PT LPIS, sama CEO-nya, Widjajanto itu,” ujar perwakilan Persijap sembari meminta namanya tidak ditulis.
Sementara itu CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono tidak membantah dirinya bertemu dengan perwakilan Persija Jepara, yakni General Manager Persijap, Chaerul Mushonnif.
Namun, secara eksplisit, pria asal Ngawi ini mengaku tidak mau buka suara mengenai rumor bergabungnya Laskar Kalinyamat ke ISL lagi. “Ya memang saya baru saja bertemu dengan perwakilan Persijap tapi tidak bicara hal itu, hanya brain storming aja,” kata Joko Driyono, Jumat siang.
“Jadi hanya tukar pemikiran mengenai ISL, seperti diskusi. Tapi saya belum mau mengatakan apapun, karena untuk saat ini saya harus menghormati kerja Joint Committee,” terang Joko.
Seperti yang dilaporkan persijapjepara.com, kabar mengenai keinginan Persijap pindah dari Indonesia Premier League (IPL) ke ISL, bukanlah kabar baru.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, Laskar Kalinyamat memang terus dikabarkan menjadi satu dari tiga tim IPL yang akan gabung ke ISL. Selain Persijap, dua lainnya adalah Semen Padang dan Persiba Bantul.
Berdasarkan laporan , macetnya gaji para pemain Persijap menjadi salah satu alasan Persijap ingin akhiri hubungan dengan IPL. Dari pembicaraan terakhir dengan PT Mitra Bola Indonesia, investor tersebut menyatakan kesulitan untuk membayar sisa kontrak pemain yang berakhir pada Oktober mendatang.