
Teka-teki calon pelatih Arema musim depan terus menggelinding bak bola salju. Sejumlah nama tactician tak henti dikait-kaitkan dengan klub berlogo kepala singa. Utamanya para pelatih asing karena memang manajemen mengisyaratkan bakal memakai tenaga der trainer impor untuk menukangi skuadra Singo Edan di musim kompetisi 2012-2013.
Mulai dari Robert Rene Albert, Miroslav Janu, Gomes de Oliveira, Milomir Seslija hingga Peter Butler sempat dihubung-hubungkan sebagai nominator pembesut tim pujaan Aremania. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan tak satupun dari mereka yang akan dipilih oleh manajemen. Hal ini bila mengacu pernyataan Direktur Utama Arema, Ruddy Widodo kemarin.
“Untuk sosok pelatih, kita sudah mulai mengerucut ke satu nama. Bila sebelumnya sebatas penjajakan, sekarang kita upayakan komunikasi lebih intesif. Yang bersangkutan cukup kapabel melatih Arema, karena kemampuannya sudah teruji dengan pernah mengantar tim besutannya meraih satu gelar,” bebernya.
Ditanya lebih jauh apakah pelatih bersangkutan merengkuh gelar kampiun di kompetisi tanah air, Ruddy menolak membocorkan. “Bisa jadi di ISL, atau kompetisi selain ISL di Indonesia. Bisa juga kompetisi di luar negeri. Yang jelas sementara itu dulu clue (petunjuk, Red) nya. Saya belum bisa sampaikan banyak. Semoga saja deal,” urai pria berkacamata tersebut merahasiakan.
Namun bila merujuk niatan manajemen sejak awal soal pelatih buruan yang masuk plan A, yaitu sosok yang tahu banyak soal sepakbola Indonesia dan mengikuti perkembangan Arema namun belum pernah menukangi Singo Edan, bisa jadi yang bersangkutan cukup berpengalaman menangani klub tanah air. “Yang bersangkutan sangat tertarik menangani Arema. Selain faktor nama besar klub juga tahu kalau Arema didukung suporter yang luar biasa,” lanjut Ruddy berteka-teki.
Sejak Liga Indonesia (LI) pertama tahun 1994-1995, baru ada empat nama pelatih asing yang mampu mengantar timnya menjuarai kompetisi kasta tertinggi tanah air. Jacksen F Tiago membawa Persipura Jayapura dua kali juara pada musim 2008-2009 dan 2010-2011. Sisanya adalah Henk Wullems (Bandung Raya, 1995-1996), Robert Rene Albert (Arema, 2009-2010) dan Sergei Dubrovin (Petrokimia Gresik, 2001-2002).
Dengan asumsi pelatih yang dimaksud memang berpengalaman melatih tim di Liga Indonesia, berarti hanya ada dua nama yang memenuhi kriteria. Yaitu Jacksen F Tiago dan Sergei Dubrovin.
Pasalnya, baik Henk Wullems maupun Robert Rene Albert yang sama-sama berasal dari Belanda sudah pernah mengarsiteki Singo Edan. Padahal clue dari manajemen, yang bersangkutan belum pernah melatih Arema.
Sedangkan Jacksen kabarnya tetap bertahan di Persipura. Beberapa waktu lalu, manajemen Mutiara Hitam (julukan Persipura) telah mengumumkan pelatih asal Brasil tersebut masih akan menjadi pelatih kepala bagi Boas Salossa dkk di ISL 2012-2013 dengan didampingi Osvaldo Lessa sebagai pelatih fisik.
Artinya, tinggal Sergei Dubrovin saja yang kini berpeluang merapat. Apalagi der trainer asal Moldova itu batal bergabung dengan Persegres Gresik United yang baru saja mengikat mantan pelatih Arema, Suharno sebagai head coach anyar. Untuk menggaet Dubrovin, manajemen tampaknya harus merogoh kocek lebih dari Rp 500 juta.
“Kalau untuk detailnya tidak bisa kami sampaikan. Hanya, jumlahnya tidak sampai Rp 1 miliar, dan tentunya lebih dari Rp 500 juta,” ungkap agen Dubrovin, Eddy Syahputra saat menawarkan mantan pelatih Persija Jakarta itu kepada manajemen Laskar Joko Samudro (julukan Persegres). (tom/bua)
Mulai dari Robert Rene Albert, Miroslav Janu, Gomes de Oliveira, Milomir Seslija hingga Peter Butler sempat dihubung-hubungkan sebagai nominator pembesut tim pujaan Aremania. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan tak satupun dari mereka yang akan dipilih oleh manajemen. Hal ini bila mengacu pernyataan Direktur Utama Arema, Ruddy Widodo kemarin.
“Untuk sosok pelatih, kita sudah mulai mengerucut ke satu nama. Bila sebelumnya sebatas penjajakan, sekarang kita upayakan komunikasi lebih intesif. Yang bersangkutan cukup kapabel melatih Arema, karena kemampuannya sudah teruji dengan pernah mengantar tim besutannya meraih satu gelar,” bebernya.
Ditanya lebih jauh apakah pelatih bersangkutan merengkuh gelar kampiun di kompetisi tanah air, Ruddy menolak membocorkan. “Bisa jadi di ISL, atau kompetisi selain ISL di Indonesia. Bisa juga kompetisi di luar negeri. Yang jelas sementara itu dulu clue (petunjuk, Red) nya. Saya belum bisa sampaikan banyak. Semoga saja deal,” urai pria berkacamata tersebut merahasiakan.
Namun bila merujuk niatan manajemen sejak awal soal pelatih buruan yang masuk plan A, yaitu sosok yang tahu banyak soal sepakbola Indonesia dan mengikuti perkembangan Arema namun belum pernah menukangi Singo Edan, bisa jadi yang bersangkutan cukup berpengalaman menangani klub tanah air. “Yang bersangkutan sangat tertarik menangani Arema. Selain faktor nama besar klub juga tahu kalau Arema didukung suporter yang luar biasa,” lanjut Ruddy berteka-teki.
Sejak Liga Indonesia (LI) pertama tahun 1994-1995, baru ada empat nama pelatih asing yang mampu mengantar timnya menjuarai kompetisi kasta tertinggi tanah air. Jacksen F Tiago membawa Persipura Jayapura dua kali juara pada musim 2008-2009 dan 2010-2011. Sisanya adalah Henk Wullems (Bandung Raya, 1995-1996), Robert Rene Albert (Arema, 2009-2010) dan Sergei Dubrovin (Petrokimia Gresik, 2001-2002).
Dengan asumsi pelatih yang dimaksud memang berpengalaman melatih tim di Liga Indonesia, berarti hanya ada dua nama yang memenuhi kriteria. Yaitu Jacksen F Tiago dan Sergei Dubrovin.
Pasalnya, baik Henk Wullems maupun Robert Rene Albert yang sama-sama berasal dari Belanda sudah pernah mengarsiteki Singo Edan. Padahal clue dari manajemen, yang bersangkutan belum pernah melatih Arema.
Sedangkan Jacksen kabarnya tetap bertahan di Persipura. Beberapa waktu lalu, manajemen Mutiara Hitam (julukan Persipura) telah mengumumkan pelatih asal Brasil tersebut masih akan menjadi pelatih kepala bagi Boas Salossa dkk di ISL 2012-2013 dengan didampingi Osvaldo Lessa sebagai pelatih fisik.
Artinya, tinggal Sergei Dubrovin saja yang kini berpeluang merapat. Apalagi der trainer asal Moldova itu batal bergabung dengan Persegres Gresik United yang baru saja mengikat mantan pelatih Arema, Suharno sebagai head coach anyar. Untuk menggaet Dubrovin, manajemen tampaknya harus merogoh kocek lebih dari Rp 500 juta.
“Kalau untuk detailnya tidak bisa kami sampaikan. Hanya, jumlahnya tidak sampai Rp 1 miliar, dan tentunya lebih dari Rp 500 juta,” ungkap agen Dubrovin, Eddy Syahputra saat menawarkan mantan pelatih Persija Jakarta itu kepada manajemen Laskar Joko Samudro (julukan Persegres). (tom/bua)