Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) akan diujikan sebelum diambil keputusan mengenai kompetisi mana yang layak serta sesuai dengan ketentuan FIFA dan AFC. Pengujian dan penentuan dua kompetisi di Indonesia tersebut akan dilakukan oleh Komite Gabungan atau Joint Committee (JC).
Penyelesaian dualisme kompetisi memang menjadi salah satu tugas yang diemban oleh Komite Gabungan sebagai perangkat yang dibentuk guna mengatasi kisruh yang terjadi di persepakbolaan nasional. Oleh karena itu, pengujian terhadap kelayakan ISL dan IPL dipandang penting untuk dilakukan.
”Jadi, mana kompetisi yang layak sesuai status FIFA dan AFC akan ditentukan (setelah pengujian oleh Komite Gabungan),” ujar Toni Apriliani, Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), di Bandung, beberapa waktu lalu.
Toni Apriliani yang juga pernah menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin sekaligus Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Barat ini menerangkan, Komite Gabungan masih menunggu keputusan Komite Gabungan, FIFA, dan AFC terkait dengan penyelesaian dualisme kompetisi.
Sementara mengenai ISL, Toni Apriliani mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menggelar evaluasi terhadap jalannya kompetisi selama semusim. Hasil evaluasi tersebut akan disampaikan kepada Komite Gabungan.
”Kompetisi ISL kan sudah berakhir. Siapa yang juara dan yang di degradasi sudah jelas. Sekarang kami sedang melakukan evaluasi, dan nantinya akan dilaporkan kepada Join Committee,” kata Toni Apriliani.
