Tak ada yang menyangka, dalam kondisi prestasi sepakbola Indonesia yang
tengah menyurut ternyata pemain Indonesia yang bermain untuk klub
Kitchee Hong Kong, mampu menjebol gawang scudetto, AC Milan, dengan dua
gol, pada Minggu (30/5) 2004.
Dialah Rochi Putiray, yang memberi kemenangan untuk klubnya, Kitchee, karena pertandingan berakhir dengan 2-1 untuk klub asal Hong Kong tersebut, dalam tur Milan ke Timur Jauh.
Di Hong Kong sendiri, Kitchee, adalah runner-up liga di negeri tersebut. Rochi yang kini sudah berusia 30 tahun ini, menciptakan gol dengan 'apiknya' di menit ke-67 dan ke-80.
Dalam dua gol yang berhasil diciptakan Rochi itu, ia menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang memiliki ketrampilan cukup tinggi. Pengambilan posisi yang baik untuk membuka ruang tembak, dan ketenangannya seolah tak menunjukkan bahwa kondisi sepakbola Indonesia sendiri sedang redup tanpa prestasi.
"Saya tidak pernah mengira hasilnya akan seperti ini. Mencetak dua gol ke gawang AC Milan bagaikan sebuah mimpi buat saya. Saya senang dipercaya pelatih Ricky Cheng bermain menghadapi mereka," kata gembira Rochi usai pertandingan.
Pelatih Milan, Carlo Ancelotti mengaku kecewa dengan hasil ini. "Kekalahan tentu tidaklah menyenangkan. Tapi kami telah menyuguhkan permainan yang menarik buat penonton. Dalam sepakbola selalu ada kejutan," katanya.
Dalam pertandingan ini, Kitchee diperkuat beberapa pemain tamu seperti Luis Boa Morte dari Fulham dan mantan pemain bertahan Real Madrid, Predrag Mijatovic.
Kemenangan Kitchee juga ditandai dengan penampilan gemilang penjaga gawang Xiao Guoji. Ia menggagalkan tendangan keras Christian Brocchi dari jarak 15 meter pada menit ke-32, serta tendangan jarak dekat Marco Borrielo. Ia juga dengan gemilangnya berhasil menghentikan tendangan keras Andriy Shevchenko dari jarak 18 meter. Akhirnya Sheva membobol gawang Xiao Guoji dimenit ke-42.
Rochi menyamakan kedudukan pada menit 67 dengan menyambut umpan Luis Boa Morte. Akhirnya Rochi membuat gol kemenangan di menit ke-80 dengan memanfaatkan umpan silang Cheun Kin-fung.
Dialah Rochi Putiray, yang memberi kemenangan untuk klubnya, Kitchee, karena pertandingan berakhir dengan 2-1 untuk klub asal Hong Kong tersebut, dalam tur Milan ke Timur Jauh.
Di Hong Kong sendiri, Kitchee, adalah runner-up liga di negeri tersebut. Rochi yang kini sudah berusia 30 tahun ini, menciptakan gol dengan 'apiknya' di menit ke-67 dan ke-80.
Dalam dua gol yang berhasil diciptakan Rochi itu, ia menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang memiliki ketrampilan cukup tinggi. Pengambilan posisi yang baik untuk membuka ruang tembak, dan ketenangannya seolah tak menunjukkan bahwa kondisi sepakbola Indonesia sendiri sedang redup tanpa prestasi.
"Saya tidak pernah mengira hasilnya akan seperti ini. Mencetak dua gol ke gawang AC Milan bagaikan sebuah mimpi buat saya. Saya senang dipercaya pelatih Ricky Cheng bermain menghadapi mereka," kata gembira Rochi usai pertandingan.
Pelatih Milan, Carlo Ancelotti mengaku kecewa dengan hasil ini. "Kekalahan tentu tidaklah menyenangkan. Tapi kami telah menyuguhkan permainan yang menarik buat penonton. Dalam sepakbola selalu ada kejutan," katanya.
Dalam pertandingan ini, Kitchee diperkuat beberapa pemain tamu seperti Luis Boa Morte dari Fulham dan mantan pemain bertahan Real Madrid, Predrag Mijatovic.
Kemenangan Kitchee juga ditandai dengan penampilan gemilang penjaga gawang Xiao Guoji. Ia menggagalkan tendangan keras Christian Brocchi dari jarak 15 meter pada menit ke-32, serta tendangan jarak dekat Marco Borrielo. Ia juga dengan gemilangnya berhasil menghentikan tendangan keras Andriy Shevchenko dari jarak 18 meter. Akhirnya Sheva membobol gawang Xiao Guoji dimenit ke-42.
Rochi menyamakan kedudukan pada menit 67 dengan menyambut umpan Luis Boa Morte. Akhirnya Rochi membuat gol kemenangan di menit ke-80 dengan memanfaatkan umpan silang Cheun Kin-fung.