Posisi Mitra Kukar di klasemen sementara terus terpuruk. Sempat
merasakan persaingan di papan atas, dengan nangkring di posisi 4
klasemen akhir putaran pertama, kini Mitra Kukar, tim sarat bintang di
ISL musim ini terjerembab di posisi 9 klasemen sementara. Upaya
perbaikan dilakukan dengan tambal sulam pemain, termasuk pelatih, saat
putaran pertama berakhir. Hasilnya memang belum terlihat bagus, sebab
Mitra baru mengantongi 1 poin dari 3 partai pembuka putaran kedua.
Hasrat untuk kembali bersaing di papan atas terus diapungkan. Setelah
gagal di kandang Persela, sore Mitra Kukar berambisi merebut angka di
kandang Arema Indonesia, di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Kami tak beruntung di Lamongan dan gagal membawa poin seperti di
Sidoarjo. Tetapi kami ingin mendapatkan hasil maksimal di Malang.
Apalagi kondisi tim saat ini sangat bagus," ujar manajer tim H Ronni
Fauzan ST, kemarin siang.
Sudah membaiknya kondisi Kevin Oliviera dan Gustave Bahoken,
menjadi salah satu pembangkit semangat tim. Kevin memang belum 100
persen dalam kondisi siap diturunkan, namun kemungkinan bermain tetap
ada. Namun di lini tengah, Mitra Kukar kehilangan Lee San Ming akibat
akumulasi kartu.
Menurut Oni, sapaan akrab Ronni Fauzan, sejak awal kompetisi Mitra
Kukar berambisi berada di papan atas. Itulah sebabnya ia ingin
menghadapi Arema Indonesia, menjadi awal mengembalikan misi tersebut,
meski untuk mengalahkan Arema saat ini tidaklah mudah.
"Arema di putaran kedua benar-benar berbenah. Mereka mendatangkan
pemain bagus dan itu jadi modal mereka menghindari zona degradasi. Tapi
kami yakin bisa mendapatkan apa yang kami inginkan di kandang mereka,"
tegas Oni.
Mitra Kukar punya satu keuntungan di laga ini, yaitu besarnya
pengatahuan Ahmad Bustomi tentang kekuatan Arema. Bustomi adalah salah
satu pilar penting Arema, saat membawa tim berjuluk Singo Edan tersebut
menjadi juara ISL dua musim lalu. Selain Bustomi, juga ada nama Arief
Suyono, anak Malang yang kini berbaju Mitra Kukar.
"Target kami jelas, ingin mendapatkan angka di kandang Arema agar bisa kembali bersaing di papan atas," pungkas Oni.
Sementara itu secara terpisah, Suharno, arsitek Arema Indonesia
yang sukses di debutnya mengalahkan Persisam Putra, juga berambisi
membawa timnya semakin menjauhi zona merah.
Menurut mantan pelatih PKT Bontang tersebut, menghadapi Mitra Kukar
memang menjadi pertandingan sulit. Sebab ia melihat Mitra sebagai tim
dengan kualitas pemain sangat mumpuni.
"Tapi kami main di kandang sendiri dengan dukungan ribuan Aremania.
Kami sekarang tengah bersemangat menghindari degradasi, jadi kami ingin
memenangkan pertandingan," terang Suharno.
Kemenangan atas Persisam ujarnya jadi pemicu semangat, untuk tetap bertahan di pentas ISL musim depan.
"Kami tahu Mitra ingin mengembalikan reputasinya seperti di putaran
pertama, tapi ambisi kami juga jauh lebih besar, yaitu bertahan di
kasta utama sepak bola nasional," kata Suharno. (upi)