
Namun dipertahankannya Roby bukan tanpa catatan. Selama berbaju
Persisam Putra, ia akan terus dipantau dan langsung dikeluarkan jika
kembali indisipliner. Direktur Utama PT Putra Samarinda Indonesia, H
Harbiansyah Hanafiah kemarin sore menegaskan hal tersebut.
"Ya, Roby kita pertahankan karena ia sudah meminta maaf dengan
manajemen. Sementara untuk Djayusman dan Fandy Mochtar tetap kita lepas.
Semua kita lihat berdasarkan prestasi di tim selama ini," terang
Harbiansyah.
Ia juga mengatakan tak perlu ada yang harus dibuktikan lagi, akan kasus
indisipliner yang dilakukan ketiga pemain tersebut. Djayusman memang
bersikeras pada, untuk membuktikan apa yang diputuskan manajemen.
"Roby sudah menandatangani surat pernyataan kalau ia tak akan melakukan
kesalahan serupa. Artinya mereka memang melakukannya. Apalagi saya juga
dapat laporan dari pemilik tempat hiburan malam di mana mereka sering
kumpul," tegasnya.
Dan kemarin sore sebelum menjalani latihan, Roby menemui manajer tim
Coeng Agus Setiawan untuk menandatangani surat pernyataan, tertanggal 25
April 2012. Dalam surat tersebut tertuang 4 butir peraturan yang harus
ditaati Roby, jika ingin terus bersama tim musim ini. Intinya, Roby siap
mengikuti semua aturan yang ditetapkan termasuk siap menerima sanksi
pemecatan, tanpa ada kompensasi apapun.
Coeng sendiri mengatakan kalau sanksi bakal dijatuhkan pada Roby, meski
pemain tersebut tetap dipertahankan. "Sanksinya bisa berupa tak
dimainkan dalam beberapa pertandingan, atau bisa pula masuk dalam line
up tapi bukan sebagai pemain utama," ujarnya.
Selama ini Roby selalu masuk dalam 11 pemain utama dalam. Namun
kemungkinan besar ia akan diparkir saat Persisam Putra menjalani Derby
Mahakam menghadapi Mitra Kukar, 29 April nanti.
"Kondisi Roby juga belum 100 persen membaik. Yang jelas ia tak akan
dijadikan pemain inti di pertandingan nanti. Namun apakah ia masuk dalam
tim cadangan atau tidak, kita lihat saja kondisinya nanti,"
pungkasnya.(upi/kpnn)