Share |

Arema Siap Tangkal Penampakan Hantu Penalti Di Stadion Wombik Sorong


Pengalaman pahit yang dialami Arema Indonesia saat bertanding menghadapi Persipura Jayapura, dengan mendapatkan dua hukuman pinalti, menjadi perhatian serius pelatih Joko Susilo. Padahal, saat itu Arema sudah memimpin 1-0 melalui Alain N’Kong di menit ke tujuh. Pihaknya, tidak ingin timnya kembali melihat penampakan hantu penalti saat menghadapi tuan rumah Persiram, sore ini.

‘’Golnya Persipura bukan melalui skema permainan, tetapi melalui bola yang bisa kita dikatakan salah, juga kita dikatakan tidak salah. Kalau pemain mengambil bola lalu kena tangan, itu bukan salah pemain. Karena pemain mau mengamankan daerahnya. Cuma hal-hal yang sebelum itu harus kita benahi,’’ kata Joko Susilo.

Menurut Joko untuk menghindari jangan sampai terjadi pinalti lagi, sampai pemain lawan tidak boleh membawa bola hingga ke daerah pinalti. Sebelum bola masuk ke kotak, terlarang harus dihadang oleh pemain belakang. Tugas pemain belakang yang ditempati Seme Peatrick dkk inilah harus menghalau lawan sebelum masuk kotak pinalti.

‘’Kalaupun terjadi pelanggaran, jangan sampai di kotak tetapi di luar kota pinalti. Kita berharap pemain lawan tidak mendapat kesempatan melakukan shooting. Waktu meeting sudah kita sampaikan. Tetapi dalam permainan kan berbeda. Tidak mungkin tidak ada seratus persen tidak ada shooting. Mereka juga tidak mungkin tidak bisa masuk ke kotak pinalti,’’ tambahnya.

Kekhawatiran terjadi penampakan hantu penalti di stadion wombik sorong memang cukup beralasan. Tim tuan rumah sering kali menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertandingan. Bahkan di dua laga di Papua sebelumnya, Arema terus menerus merasa wasit terlalu memihak tuan rumah.

Sementara itu, tim pelatih juga mengeluhkan kondisi lapangan Stadion Wombik yang banyak berlubang, terutama di sektor selatan. Saat sesi jajal lapangan, tim pelatih menemukan beberapa lubang yang sangat berbahaya tidak hanya bagi pemain Arema tetapi juga bagi pemain Persiram Raja Ampat.

‘’Kita meminta kepada panpel demi keselamatan semua pemain. Tidak hanya pemain kita saja, tetapi juga pemain tuan rumah,’’ katanya.

Sementara itu penjaga gawang Arema Indonesia Kurnia Meiga tetap berharap wasit yang memimpin pertandingan sore ini fair play. Dua gol ke gawangnya saat menghadapi Persipura Jayapura dari titik pinalti.

‘’Semoga kita dapat poin, kita jauh-jauh ke Papua harus dapat poin. Kita tetap optimis. Insya Allah kita bisa menang,’’ kata adik kandung Ahmad Kurniawan ini.

Penampilan Kurnia Meiga di dua laga sebelumnya baik melawan Persiwa Wamena maupun Persipura Jayapura sangat cemerlang. Peluang-peluang tuan rumah berhasil digagalkan dengan baik. Di laga menghadapi Persiram nanti, Meiga akan didampingi Yoewanto Beni sebagai penjaga gawang cadangan.

Sedangkan pemain anyar Arema Alain N’Kong yang yang cetak gol saat lawan Persipura janji akan mencetak gol lagi. Di pertandingan melawan Persiwa pun sebenarnya pemain asal Kamerun itu juga mencetak gol namun dianulir oleh wasit.

‘’Sebenarnya saya senang bisa cetak gol, tetapi itu semua tidak ada artinya karena kita kalah walau kita kena pinalti. Ya sudah kita mikir ke depan,’’ kata Alain N’Kong yang diterjemahkan Dzumfo Epandi.

Sebegai pemain depan N’Kong, berambisi untuk terus mencetak gol dalam setiap laganya. Namun yang penting baginya Arema bisa memenangkan pertandingan untuk mengangkat prestasi dari zona degradasi. Begitupula saat tanding melawan Persiram Raja Ampat, (21/4) sore ini, N’Kong juga ingin cetak gol dan memenangkan pertandingan.

‘’Kita main kompak saja tidak mau mikiri lawan. Makanya siapapun bisa cetak gol,’’ tambahnya.(jon)
Share on Google Plus

About 12paz