
Partai tunda antara Arema IPL melawan tim degradasi terbaik Bontang FC digelar, Jumat (30/03/2012) di stadion Gajayana. Namun, hanya Arema IPL yang datang, sementara Bontang FC tak hadir.
Ketidakhadiran tim degradasi terbaik Bontang FC sebenarnya sudah diprediksi sejak awal. Dua hari sebelum kick off, mereka merasa keberatan dengan jadwal tersebut. Tak hanya itu, saat technical meeting dengan perangkat pertandingan yang dihelat Jumat pagi, pihak Bontang FC juga tak hadir di kantor Arema IPL.
Pihak pengawas pertandingan dan wasit juga tetap datang ke Stadion Gajayana. Kick off yang awalnya pukul 19.00 WIB ini akhirnya ditunda sampai 1x15 menit, tapi karena Bontang FC tak kunjung datang membuat PP menghentikan pertandingan dan akan membuat laporan pertandingan ke LPIS.
Menanggapi hal itu, bagian Legal PT Arema Indonesia, Susanto mengungkapkan pihaknya sudah siap untuk menggelar pertandingan pukul 19.00 WIB. "Kami sudah melakukan semuanya sesuai perintah Komdis PSSI dan PT LPIS yang mengharapkan pertandingan digelar Jumat ini," katanya pada wartawan.
"akhirnya Bontang FC tak datang, kita kembalikan lagi ke aturan bukan berarti mengharapkan poin tanpa keringat karena kita siap main," imbuh pria yang akrab disapa dengan Bang Anton ini.
Menurut Anton, manajemen sudah menyanggupi permintaan Komdis PSSI agar membayar denda terlebih dahulu sebesar Rp102 Juta agar pertandingan melawan Bontang FC bisa terlaksana. "Denda itu sebagai ganti rugi kepada Bontang FC karena partai 11 Februari yang lalu batal dilakukan," katanya.
Denda sebesar Rp 102 juta itu merupakan salah satu keputusan Komdis PSSI yang tertuang di surat nomor 10/kep/kd/ipl/iii-12 tentang pertandingan ulang antara Arema FC vs Bontang FC tertanggal 26 maret yg ditandatangani Kketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong.
Anton menambahkan, pihak manajemen Arema sebenarnya menolak jadwal pertandingan yang dilaksanakan Jumat ini karena jadwal padat yang sudah dilalui Arema selama bulan Maret. "Bontang FC menolak, kami sebenarnya juga menolak jadwal ini karena jadwalnya terlalu mepet dengan pertandingan di AFC Cup di Malaysia melawan Kelantan FC," tandasnya.
Pengurus Arema, Susanto mengaku klub mengalami kerugian karena terlanjur mencetak tiket dan membiayai perangkat pertandingan. Ia meminta komisi disiplin PSSI memberikan hukuman untuk Bontang FC.
"Ternyata tim tamu tidak datang, maka kita hanya berpikir satu hal PSSI menegakkan aturan. Jika tidak maka kiamatlah kompetisi sepak bola tanah air. Karena ini akan menjadi yurispodensi, Anda kebayang gak kita tak datang ke sebuah pertandingan hanya penundaan pertandingan. Aturan jelas mengatur ketidak hadiran itu adalah WO,"
Sementara pelatih Arema, Dejan Antonic berpendapat kasus ini menjadi preseden buruk bagi kemajuan sepakbola Indonesia.