
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah selesai menyelenggarakan rapat komite eksekutif di Zurich, Swiss, Jumat, 30 Maret 2012. Lewat rapat tersebut, FIFA memberikan tambahan waktu bagi PSSI untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Dalam situs resmi FIFA disebutkan bahwa, PSSI diberi waktu hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan berbagai masalah, utamanya yang menyangkut kontrol terhadap breakaway league. Bila gagal, maka akan diserahkan ke Komite Darurat FIFA untuk dijatuhi sanksi.
Sebelumnya FIFA telah berkirim surat kepada PSSI terkait dengan dualisme kompetisi yang berjalan di Indonesia. Dalam suratnya, FIFA meminta PSSI menyelesaikan permasalahan menyangkut kehadiran Liga Super Indonesia (ISL) yang berjalan di luar kontrol PSSI paling lambat 20 Maret 2012. FIFA juga mengancam akan membawa Indonesia ke sidang asosiasi bila gagal menyelesaikan masalah.
Melalui Kongres Tahunan yang digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 18 Maret 2012 lalu, PSSI mengajukan lima syarat bagi tim-tim ISL agar mendapat pengakuan dari PSSI. Namun hingga saat ini, belum satupun tim yang bersedia memenuhinya. Agenda rekonsiliasi yang diupayakan PSSI juga masih berakhir buntu.
Sementara itu, di pihak lain, anggota-anggota PSSI yang tergabung dalam Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) telah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, 18 Maret 2012. Lewat KLB ini, para peserta memilih ketua umum PSSI yang baru, La Nyalla Mattalitti, wakil ketua umum, Rahim Soeaksah, serta sembilan angggota komite executive (exco). (umi)
Dalam situs resmi FIFA disebutkan bahwa, PSSI diberi waktu hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan berbagai masalah, utamanya yang menyangkut kontrol terhadap breakaway league. Bila gagal, maka akan diserahkan ke Komite Darurat FIFA untuk dijatuhi sanksi.
Sebelumnya FIFA telah berkirim surat kepada PSSI terkait dengan dualisme kompetisi yang berjalan di Indonesia. Dalam suratnya, FIFA meminta PSSI menyelesaikan permasalahan menyangkut kehadiran Liga Super Indonesia (ISL) yang berjalan di luar kontrol PSSI paling lambat 20 Maret 2012. FIFA juga mengancam akan membawa Indonesia ke sidang asosiasi bila gagal menyelesaikan masalah.
Melalui Kongres Tahunan yang digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 18 Maret 2012 lalu, PSSI mengajukan lima syarat bagi tim-tim ISL agar mendapat pengakuan dari PSSI. Namun hingga saat ini, belum satupun tim yang bersedia memenuhinya. Agenda rekonsiliasi yang diupayakan PSSI juga masih berakhir buntu.
Sementara itu, di pihak lain, anggota-anggota PSSI yang tergabung dalam Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) telah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, 18 Maret 2012. Lewat KLB ini, para peserta memilih ketua umum PSSI yang baru, La Nyalla Mattalitti, wakil ketua umum, Rahim Soeaksah, serta sembilan angggota komite executive (exco). (umi)